R Haidar Alwi, pendiri Haidar Alwi Care dan Haidar Alwi Institute, selalu menyampaikan pentingnya menanamkan kebijaksanaan dalam setiap aspek kehidupan. Salah satu pesan inspiratif yang beliau sampaikan adalah teknik "14 detik" untuk menjernihkan pikiran dan emosi. Teknik sederhana ini menekankan pentingnya mengambil jeda sebelum merespons suatu kejadian, memberi ruang bagi hati dan pikiran untuk lebih terkendali. Dalam kehidupan yang penuh tantangan, 14 detik dapat menjadi kunci untuk menghindari tindakan impulsif yang bisa merugikan diri sendiri maupun orang lain.
"Ambillah waktu 14 detik sebelum Anda bereaksi," ujar Haidar Alwi.
Menurutnya, jeda ini bukan sekadar waktu henti, melainkan sebuah langkah menuju kebijaksanaan. Haidar Alwi mengingatkan bahwa dalam momen-momen kritis, emosi negatif seperti amarah atau frustrasi sering kali mengambil alih jika tidak diberi ruang untuk dikendalikan. Teknik ini mengajarkan kita untuk bersabar, memahami, dan merespons dengan penuh kasih sayang.
Sebagai contoh, Haidar Alwi memberikan gambaran situasi sehari-hari. Misalnya, ketika anak Anda tanpa sengaja menyenggol kopi yang baru saja Anda buat, reaksi awal mungkin adalah marah. Namun, jika Anda berhenti selama 14 detik, pikiran Anda bisa menjadi lebih jernih. Anda mungkin menyadari bahwa anak Anda hanya ingin bermain atau menunjukkan perhatian. Dengan jeda ini, tindakan Anda akan lebih bijak, menciptakan lingkungan keluarga yang penuh kasih dan pengertian.
Pesan kebijaksanaan ini sejalan dengan misi sosial besar yang digagas Haidar Alwi melalui Haidar Alwi Care dan Haidar Alwi Institute. Salah satu program utama mereka adalah santunan untuk satu juta anak yatim dan dhuafa. Bagi Haidar Alwi, membantu anak-anak yang kurang beruntung bukan hanya soal memberikan bantuan material, tetapi juga membangun generasi yang bijaksana dan berdaya.
Melalui program ini, Haidar Alwi tidak hanya memberikan santunan, tetapi juga mendirikan rumah pintar gratis yang tersebar di seluruh Indonesia. Rumah pintar ini dirancang sebagai tempat belajar bagi anak-anak, memberikan mereka kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang layak. Dengan pendidikan yang baik, anak-anak ini diharapkan mampu tumbuh menjadi individu yang memiliki kecerdasan emosional dan kebijaksanaan dalam menghadapi tantangan hidup.
Haidar Alwi percaya bahwa dengan memberikan pendidikan, anak-anak yatim dan dhuafa tidak hanya akan terbantu secara ekonomi, tetapi juga secara emosional. Dalam lingkungan yang mendukung, mereka akan belajar nilai-nilai penting seperti kesabaran, empati, dan pengendalian diri, semua yang tercermin dalam teknik "14 detik" tersebut.
Nasihat Bijak dari Sayyidina Ali Bin Abi Thalib.
Pesan kebijaksanaan Haidar Alwi ini juga mencerminkan nasihat Sayyidina Ali bin Abi Thalib, yang berkata, "Kemarahan dimulai dengan kegilaan dan berakhir dengan penyesalan." Dengan jeda 14 detik, kita dapat menghindari tindakan yang didasarkan pada kemarahan atau emosi sesaat, sehingga tidak menimbulkan penyesalan di kemudian hari. Haidar Alwi menekankan bahwa kehidupan yang bijaksana dimulai dari pengendalian diri, dan inilah yang ingin beliau tanamkan kepada masyarakat.
Haidar Alwi adalah teladan dalam menyebarkan kebijaksanaan dan kasih sayang. Melalui Haidar Alwi Care dan Haidar Alwi Institute, ia tidak hanya membantu jutaan anak yatim dan dhuafa, tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang pengendalian emosi dan pentingnya kebijaksanaan. Teknik "14 detik" yang beliau ajarkan adalah salah satu cara sederhana namun sangat efektif untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik. Mari kita jadikan pesan ini sebagai pedoman, karena seperti yang Haidar Alwi katakan, "14 detik bisa mengubah cara kita melihat dunia."
