Filosofi Haidar Alwi dapat dihubungkan dengan prinsip-prinsip dalam ilmu pertambangan dan fisika. Dalam ilmu pertambangan, proses eksplorasi dan penambangan adalah perjalanan dialektis: awalnya dilakukan penggalian (tesis), kemudian evaluasi dan pemurnian hasil (antitesis), hingga menghasilkan bahan tambang yang siap digunakan (sintesis). Ini paralel dengan kehidupan manusia yang terus belajar dan berkembang dari berbagai pengalaman untuk mencapai hasil yang optimal.
Dalam fisika, konsep transformasi energi juga menggambarkan proses dialektis. Energi tidak pernah hilang, melainkan berubah bentuk, seperti potensi dalam masyarakat yang dapat diubah menjadi aksi nyata melalui gerakan kemanusiaan. Haidar Alwi menunjukkan bahwa potensi masyarakat Indonesia dapat dioptimalkan melalui gerakan berbasis kolaborasi, seperti program santunan kepada satu juta anak yatim dan dhuafa.
R. Haidar Alwi adalah teladan dalam mengintegrasikan nilai-nilai kemanusiaan, keilmuan, dan kebijaksanaan dalam kehidupannya. Melalui pemikiran reflektif dan tindakan nyata, ia mengajarkan bahwa kehidupan adalah perjalanan dialektis yang terus bergerak menuju pencerahan.
Gerakan rakyat bantu rakyat yang ia pelopori adalah bukti nyata bahwa dari masa lalu kita dapat belajar, dan untuk masa depan kita bisa berharap, sehingga keduanya membawa masyarakat pada masa depan yang lebih baik dan penuh toleransi.
(Erha)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H