R. Haidar Alwi adalah salah satu tokoh toleransi Indonesia yang telah memberikan kontribusi nyata dalam memperkuat harmoni sosial dan kemanusiaan. Sebagai pendiri Haidar Alwi Care dan Haidar Alwi Institute, ia telah memadukan nilai-nilai kemanusiaan, keilmuan, dan spiritualitas dalam setiap langkah perjuangannya.
Salah satu program unggulannya, Gerakan Rakyat Bantu Rakyat, menargetkan santunan kepada satu juta anak yatim dan dhuafa, menciptakan dampak nyata bagi masyarakat yang membutuhkan.
Haidar Alwi berkata:
"Hidup adalah perjalanan dialektis. Akhir tahun adalah sintesis, awal tahun adalah tesis baru."
Ungkapan ini mencerminkan pandangannya tentang kehidupan sebagai proses pembelajaran tanpa henti. Akhir tahun, sebagai sintesis, adalah momen refleksi dari pelajaran masa lalu. Awal tahun, sebagai tesis, menjadi peluang untuk merumuskan visi baru dan memperbarui komitmen terhadap kemanusiaan, seperti yang ia tunjukkan melalui gerakannya untuk membantu anak-anak yatim dan dhuafa.
Belajar dari Masa Lalu, Menuju Pencerahan Masa Depan.
Haidar Alwi juga mengatakan:
"Dari masa lalu kita belajar, untuk masa depan kita berharap. Semoga keduanya menuntun kita pada pencerahan."
Kata-kata ini mengingatkan kita tentang pentingnya mengambil hikmah dari pengalaman sebelumnya untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Hal ini relevan dengan filosofi Gerakan Rakyat Bantu Rakyat yang ia cetuskan. Melalui program ini, Haidar Alwi tidak hanya memberikan bantuan materi, tetapi juga membangun kesadaran kolektif masyarakat untuk saling peduli dan berbagi.
Ilmu Pengetahuan dan Pencerahan Kemanusiaan.