Beredar Video yang menceritakan 4 Anak yang terlantar karena ditinggal ibunya menikah lagi, kisah nyata ini berasal dari Kampung Cadas Ngerong, Desa Kadu Beureum, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Banten. Di sana, empat anak yatim, Dewi (11), Imas (9), Asep (7), dan Aulia (4), harus menghadapi kehidupan yang sangat berat setelah ditinggal ayah mereka yang meninggal dua tahun lalu. Sang ibu, yang menikah lagi, kini tidak tinggal bersama mereka, dan hanya satu kali sehari mengirimkan makanan.
Dewi, sebagai kakak tertua, terpaksa putus sekolah demi merawat adik-adiknya di rumah semi permanen tanpa kehadiran orang tua. Kesedihan mereka tergambar jelas dalam sebuah video yang diunggah oleh Kasubdit Gasum Ditsamapta Polda Banten, Kompol Jajang Mulyaman. Video tersebut viral dan menjadi perbincangan masyarakat dan kini Video tersebut di bagikan ulang oleh banyak channel YouTube. Video tersebut memperlihatkan bagaimana Dewi dan adik-adiknya berjuang menjalani kehidupan sehari-hari, hingga mengundang empati masyarakat luas.
Kompol Jajang Mulyaman, yang dengan tulus hati membantu anak-anak tersebut, menjadi contoh nyata bahwa banyak polisi baik di negeri ini. Kisah ini viral dan mengundang berbagai pihak, termasuk Polsek Pabuaran, Camat, Dinas Sosial, dan Kementerian Sosial, untuk memberikan bantuan.
Haidar Alwi: Angkat Kebaikan Polisi Indonesia
Haidar Alwi, pendiri Haidar Alwi Care dan Haidar Alwi Institute, turut memberikan tanggapan positif terhadap kisah ini. Sebagai pencetus Gerakan Rakyat Bantu Rakyat, Haidar Alwi yakin bahwa banyak polisi baik di Indonesia yang bekerja dengan penuh cinta kasih terhadap sesama.
"Kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan inspirasi bagi seluruh polisi di Indonesia. Beliau telah menunjukkan bahwa tugas seorang polisi bukan hanya menegakkan hukum, tetapi juga menjadi pelayan masyarakat yang peduli dan penuh empati," ujar Haidar Alwi.
Haidar Alwi juga memuji dedikasi Kompol Jajang Mulyaman, yang mencontohkan teladan dari Kapolri. "Saya yakin, dengan kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit Prabowo, akan lahir lebih banyak polisi seperti beliau yang meneladani jiwa cinta kasih kepada masyarakat. Kisah seperti ini harus lebih sering diangkat agar masyarakat semakin percaya bahwa ada banyak polisi baik di negeri ini," tambahnya.
Filsafat Cinta Kasih dan Pesan Sayyidina Ali
Haidar Alwi mengaitkan kisah nyata ini dengan filsafat cinta kasih terhadap sesama. "Cinta kasih adalah fondasi dari kemanusiaan. Tanpa cinta, seseorang tidak akan pernah benar-benar memahami arti melayani," katanya. Ia mengutip pesan Sayyidina Ali bin Abi Thalib: 'Orang yang tidak berperikemanusiaan tidak akan mencintai Tuhan.'
Menurut Haidar Alwi, kebaikan polisi seperti Kompol Jajang Mulyaman adalah wujud nyata dari cinta kasih. "Ketika cinta kasih menjadi dasar tindakan, maka keadilan, kepedulian, dan pelayanan akan menyatu. Inilah yang harus kita dorong untuk menjadi teladan bagi seluruh rakyat Indonesia."
Komitmen untuk Anak Yatim
Sebagai pendiri Gerakan Santunan untuk Satu Juta Anak Yatim dan Dhuafa, Haidar Alwi berkomitmen untuk memberikan bantuan kepada anak-anak yatim seperti Dewi dan adik-adiknya. "Kami siap memberikan bantuan moril maupun materiil kepada mereka. Anak-anak ini adalah tanggung jawab kita bersama. Mereka berhak merasakan kasih sayang, pendidikan, dan kehidupan yang layak," tegasnya.
Dalam sinergi bersama Kapolri melalui Haidar Alwi Care, program berbagi 20 ribu paket sembako telah berjalan dengan baik. Haidar Alwi berharap program seperti ini dapat terus berlanjut, menjadi harapan nyata bagi masyarakat kecil yang membutuhkan.
"Terima kasih kepada Kapolri yang telah menjadi inspirasi dan memimpin dengan hati. Saya percaya, dengan teladan ini, semakin banyak polisi yang akan menjadi cahaya bagi masyarakat. Kita semua harus percaya, Indonesia masih memiliki banyak polisi baik yang bekerja dengan cinta kasih," pungkas Haidar Alwi.
Semoga kisah ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya kepedulian terhadap sesama dan bagaimana cinta kasih dapat mengubah hidup seseorang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H