Hari Ibu merupakan momen istimewa untuk menghormati peran ibu dalam membangun keluarga, masyarakat, dan bangsa. R Haidar Alwi, tokoh toleransi Indonesia yang juga pendiri Haidar Alwi Care dan Haidar Alwi Institute, memberikan perspektif mendalam mengenai peran ibu, kasih sayang, toleransi, dan pentingnya sedekah dalam kehidupan manusia.
Haidar Alwi dikenal sebagai sosok yang konsisten menebar kebaikan melalui program-program kemanusiaannya, seperti gerakan "Rakyat Bantu Rakyat" yang berfokus pada lansia, serta santunan untuk satu juta anak yatim dan dhuafa. Baginya, Hari Ibu adalah momentum untuk merenungi filosofi kasih sayang ibu yang tak terbatas, serta bagaimana nilai-nilai tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Filosofi Kasih Sayang Ibu
Dalam pemikiran filsafat, ibu sering dilambangkan sebagai sumber kasih yang universal. Haidar Alwi melihat bahwa kasih ibu adalah contoh sempurna dari cinta tanpa syarat, yang sejalan dengan konsep toleransi. Filsuf Friedrich Nietzsche pernah mengatakan, "Cinta adalah pemberian, bukan tuntutan." Haidar mengadopsi nilai ini dalam setiap tindakannya, dengan mempraktikkan cinta sejati melalui sedekah dan empati kepada mereka yang membutuhkan.
Bagi Haidar Alwi kasih ibu adalah teladan untuk menciptakan masyarakat yang penuh kasih dan pengertian. "Seperti seorang ibu yang tidak memandang anak-anaknya dengan perbedaan, demikian pula manusia harus hidup dalam toleransi, menghormati perbedaan, dan menciptakan harmoni.
Toleransi sebagai Warisan Ibu.
Haidar Alwi menegaskan bahwa nilai-nilai toleransi sering kali ditanamkan oleh ibu dalam keluarga. Ibu mengajarkan anak-anak untuk menghormati perbedaan, menerima keberagaman, dan hidup berdampingan secara damai. Nilai-nilai ini menjadi dasar bagi terciptanya masyarakat yang harmonis.
Dalam konteks Indonesia, yang kaya akan keberagaman suku, agama, dan budaya, Haidar percaya bahwa toleransi adalah fondasi utama untuk menjaga persatuan. Melalui Haidar Alwi Care, ia menunjukkan bahwa toleransi bukan hanya sekedar teori, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata, seperti membantu lansia dari berbagai latar belakang tanpa memandang perbedaan.
Sedekah: Implementasi Filosofi Kasih Ibu.
Sedekah menjadi salah satu cara Haidar Alwi mempraktikkan filosofi kasih ibu. Dengan menyantuni satu juta anak yatim dan dhuafa, Haidar mencerminkan keikhlasan seorang ibu yang memberi tanpa pamrih. Dalam pandangannya, sedekah adalah manifestasi cinta sejati yang mampu menyatukan manusia dari berbagai lapisan sosial.