Mohon tunggu...
Haidar Ali
Haidar Ali Mohon Tunggu... -

ingin lebih baik lagi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Perjalanan ke Lampung 1

1 Januari 2016   09:26 Diperbarui: 1 Januari 2016   09:57 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Gerbang selamat datang Lampung (dok. Pribadi)"][/caption]Pada hari Jum’at tanggal  18 desember 2015, sebelum shalat Jum’at.  Saya mengunjungi teman Saya yang bernama Aghna.  Karena, Aghna di sunat.  Sesudah  mengunjungi teman saya itu, Saya pulang ke rumah,  kemudian Saya menonton Tv,  sesudah menonton Tv, Saya menunggu adzan Maghrib. Ketika adzan Maghrib berkumandang,  saya mengambil wudhu, setelah mengambil wudhu,  saya mengenakan sarung dan saya shalat  Maghrib 3 rakaat.  Setelah  shalat saya makan, saya makan dengan lauk ikan, sambel, dan tempe.  

Malam ini kami berencana akan pergi ke Lampung pada jam 01:00 wib. Sambil menunggu jam 01:00 wib saya terlebih dahulu tidur.  Saya  dibangunkan oleh Bapak saya jam 12:00 wib.  Kemudian, saya ke kamar mandi untuk mencuci muka biar tidak mengantuk dan saya sambil cuci muka saya buang air kecil (bak).

Sesudah buang air kecil saya siap- siap untuk ke mobil, saya keluar dari rumah dan saya menunggu di pagar,  Amay saya berangkat ke mobil duluan, dan Kika Bibi mengnci pintu rumah,  sesudah mengunci pintu rumah.  Kika Bibi ke mobil,  sesudah Amay dan Kika Bibi ke mobil tinggal saya menutup pagar dan mengunci pagar itu.  saya naik ke atas pagar dan saya berangkat menuju mobil.

Lalu, saya naik ke atas mobil, kemudian  Saya menutup pintu mobil,  dan saya mengunci pintu mobil saya. Ketika mobil mulai bergerak,  saya  membaca do’a agar selamat sampai tujuan, sesudah semua masuk mobil Bapak saya menyalakan mesinnya, setelah menyalakan mesin mobil, Bapak saya memundurkan mobilnya ke belakang.  Akhirnya,  saya dan keluarga berangkat ke Lampung.

Ketika  sampai di Jembatan Bolang Bapak saya menghentikan mobilnya,  lalu,  Bapak saya memberi rokok kepada yang menunggu Jembatan itu, ketika berhenti. lalu Bapak saya memajukan mobil nya secara pelan-pelan.  karena ada kayu yang menghalangi lobang itu, Bapak saya mulai mengemudikan mobil itu secara ngebut,  lalu  Bapak saya berhenti disaketi, karena  ada perbaikan jalan yang sedang di beton.

Ketika  berhenti,  Bapak saya memberikan  rokok kepada yang menunggu perbaikan jalan itu, ketika yang belah sana diberhentikan, lalu Bapak saya mulai berangkat. Lalu Bapak saya mulai bergerak secara pelan-pelan, karena Jalan nya sangat rusak, dan ada berbagai batu-batu kecil, Lalu Bapak saya menaik kan Mobilnya ke jalan yang sudah dibeton.    

 [caption caption="Tugu patung Raden Intan 2. (dok.Pribadi)"]

[/caption]Karena melewati Jalan-Jalan yang dibeton dan banyak berhenti, lalu saya dan sekeluarga istirahat. Sesudah istirahat, Bapak saya mulai mengendarakan mobilnya ke Jalan dan saya mengkeluarkan tangan sambil berlambai-lambai,  karena Jalan dibeton, dan banyak mengakibatkan aliran air.  

Setelah  melewati jalan – jalan rusak  itu, saya dan sekeluarga sampai di Pandeglang, sesudah itu Bapak saya mengarahkan mobilnya ke Pom Bensin, sesudah mengarahkan ke Pom Bensin, Bapak saya mengarahkan lagi kemushalah dan saya turun dari mobil, saya berangkat menuju mushalah dan saya menaiki  tangga,  sesudah itu,  saya lari dan saya mengambil wudhu,  sesudah mengambil wudhu saya mengambil sarung di tas Kika Bibi,  sesudah mengambil sarung saya shalat subuh eh pas 2 rakaat saya hat’tahiat ke dua lalu saya berdiri dan ruku sesudah itu hat’tahiat terakhir saya mengucapkan assamualaikum warah matullahi wabarokatu secara 2 kali, secara 2 kali itu kanan lalu membaca niat itu ke kiri lau membaca niat yang sama. Sesudah itu saya berdzikir sampai 33 kali sesudah berdzikir saya lupa sekarang itu subuh kenapa saya shalat nya 3 rakaat, sesudah berdzikir dan mengingat shalat, sesudah itu  saya keluar dan saya di panggil sama Bapak saya.

“Ali, mau nasi uduk atau ketan’’. Kata Bapak saya

‘’mau ketan, pak’’. Jawab saya

‘’kalau mau ketan bilang ke sana, cepetan’’.

‘’iya pak, Ali nanti bilang’’.

‘’sekalian sama Bapak juga pesan nasi uduk’’.

‘’iya pak’’.

Sesudah memesan nasi dan ketan Bapak saya bilang jangan buru –buru,  Bapak nanti mau ke KantorPos dulu, KantorPos nya juga buka jam 08:00 wib sekarang baru jam 07:00 wib sambil menunggu jam 08:00 Bapak saya membayar makan, kopi, dan susu. Bapak saya berangkat menuju Serang untuk ke KantorPos, sesudah sampai di Serang dan Kantor Pos nya buka Bapak saya menuju ke Kantor Pos dan memakir kan mobilnya, sesudah itu, Bapak saya turun dan mengambil dompet, Bapak saya berangkat ke Kantor Pos, sesudah dari Kantor Pos Bapak saya berangkat dan memberi  uang ke tukang parkir.   (bersambung)          

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun