Dengan alat-alat yang ramah untuk disabilitas tersebut, Hilmy juga mengajak kepada teman-teman disabilitas lain untuk ikut berkarya melalui segelas kopi. Ibunda Hilmy pun juga mewadahi mereka dengan membuka pelatihan khusus untuk teman-teman disabilitas yang ingin belajar bagaimana cara membuat kopi yang baik. Bahkan tidak hanya meracik kopi, tetapi juga melayani pembeli, mulai dari saat pelanggan datang hingga melakukan pembayaran di kasir.
"Setiap sabtu-minggu kita melakukan pelatihan buat tunanetra-tunanetra yang ingin belajar bikin kopi, bahkan kita melatih untuk bisa ditempatkan kerja nantinya," kata Hikmah.
Disamping itu, Ibundanya juga selalu mengingatkan dan mendorong Hilmy untuk tidak lupa berbagi kepada sesama dengan membuka program Mata Hati Peduli. Program yang digagas oleh Hikmah ini bertujuan untuk berbagi ke penyandang disabilitas. Kegiatan-kegiatan tersebut bisa dilihat pada laman instagram @matahatikoffie.
Tak sampai disitu, Mata Hati Koffie juga turut serta dan memenangkan beberapa kompetisi barista disabilitas seperti dalam ajang Astra Nasional Difa Bisa tahun 2021. Hilmy dan ibunda pun berharap Mata Hati Koffie yang digagas dan dirintis olehnya ini yakni tunanetra bisa kembali lagi kepada tunanetra atau teman-teman disabilitas lain untuk terus semangat, berkarya dan jangan jadikan suatu keterbatasan untuk berjuang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H