India merasakan simpati pada perjuangan rakyat Indonesia dan melakukan pelarangan kepada sejumlah pesawat dan kapal yang singgah ke India. Mohammad Hatta berhasil meyakinkan India agar RI dapat membuka perwakilannya di New Delhi. Hubungan India dan Indonesia semakin kuat ketika India mengajukan masalah Indonesia ke PBB. Namun India tidak melakukan hal tersebut sendiri. Bersama dengan India, Australia mengajukan masalah ke PBB dan mendukung Indonesia dengan cara memboikot enam kapal Belanda di pelabuhan Brisbane pada 24 September 1945.
Australia kemudian mendesak Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan aksi Belanda di Indonesia. Hal ini menyebabkan pengakuan PBB terhadap eksistensi Republik Indonesia secara de facto. Dewan Keamanan PBB resmi menggunakan nama Indonesia dan bukan lagi Netherlands Indies. Pengakuan-pengakuan ini mempertunjukkan negara -negara lain yang memperhatikan kondisi Indonesia, yang kemudian menjadi negara resmi yang merdeka.
Hingga saat ini, Indonesia merupakan negara kesatuan yang sudah merdeka selama 75 tahun. Negara Kesatuan Republik Indonesia bebas dari penjajahan dan diakui sebagai negara resmi yang memiliki hak dan kedaulatan. Jika tidak ada pengakuan dari negara-negara lain, Indonesia tidak akan menjadi negara resmi dan tetap di bawah penjajahan Belanda. Untuk mempertahankan respons internasional terhadap kedaulatan Indonesia kita harus mempertahankan kemerdekaan Indonesia bersama.
Upaya yang harus dilakukan saat ini adalah memiliki sikap yang siap untuk membela tanah air dan mencintai Indonesia. Hal tersebut bisa dilihat dari cara kita menerima orang lain tanpa memandang perbedaan, menghormati setiap agama, dan menjaga keutuhan bangsa. Selain itu kita harus tetap melestarikan budaya Indonesia tanpa merendahkan budaya-budaya lain. Dengan hal ini, masyarakat Indonesia dapat memiliki rasa nasionalisme yang tinggi tanpa harus merendahkan negara-negara lain.
Sumber:
Syarat-syarat terbentuknya suatu negara: 1
(Sejarah Untuk SMA/MA Kelas XII, Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H