Mohon tunggu...
Hisnudita Hagiworo
Hisnudita Hagiworo Mohon Tunggu... Jurnalis - Ibu bekerja yang mencoba menyeimbangkan karier dan keluarga

Bekerja di kantor jadi satu cara untuk hilangkan penat di rumah. Begitu pula saat pulang ke rumah, saat ketemu anak jadi cara untuk hilangkan stress di kantor.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Tak Perlu Dilema Soal Beda Pola Asuh Ibu dan Nenek

6 September 2019   14:28 Diperbarui: 7 September 2019   11:36 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Padahal bayi dengan ASI ekslusif hingga 6 bulan, meski terlihat kecil, nantinya akan memiliki sistem imun yang lebih kuat dibandingkan yang tidak ASI eksklusif 6 bulan. Selain itu, masih banyak keunggulan lain, seperti anak lebih cerdas, tulang lebih kuat, dan mengurangi risiko sindrom kematian mendadak.

Beranjak besar, anak juga semakin paham apa itu yang menguntungkannya dan apa yang merugikannya. Di tahap batita atau balita, tentu anak memiliki sosok yang bisa menjadi pelindungnya di saat bahaya datang.

Ayah dan ibu menjadi sosok pahlawan pertama yang akan selalu membela sang anak. Namun, di kala ayah ibu menjadi salah satu musuhnya, misalnya saat anak tak mau menuruti peraturan yang dibuat orangtuanya, kakek dan nenek menjadi pelindung selanjutnya.

Nah, ini yang membuat ayah ibu kembali dilema. Pasalnya, membantah orangtua sendiri itu hukumnya dosa, tapi kalau menuruti mereka berarti ayah ibu tidak konsisten dengan peraturan yang dibuat untuk kebaikan si anak. Saat inilah kesabaran diuji.

Sebenarnya, tak perlu bingung untuk menyelesaikan dilema yang satu ini. Bicara dengan kepala dingin bisa menjadi solusinya. Baik bicara kepada pasangan mengenai pola asuh orangtua/mertua, begitu juga saat berbicara dengan orangtua.

Bicarakan pokok permasalahannya terlebih dahulu kepada pasangan, lalu usulkan cara menyelesaikannya. Anda bisa mendiskusikannya bersama pasangan. Setelah mantap, cobalah untuk berbicara kepada orangtua atau mertua.

Bicaralah dengan nada yang ringan dan tidak terlihat seperti menggurui. Utarakan apa yang mengganjal dalam mengasuh si kecil. Apalagi jika Anda setiap harinya menitipkan anak ke orangtua. Beri pengertian kepada orangtua jika Anda memiliki cara yang berbeda dalam pengasuhan anak.

Meski demikian, jangan terlalu berharap mereka akan dengan legowo menerima pendapat Anda, lebih banyaknya mereka akan tersinggung, tapi sekali lagi, bicarakan dengan kepala dan hati dingin, serta cari suasana yang santai ya.

Namanya juga orangtua, mereka mempunyai pengalaman yang lebih banyak daripada Anda, karenanya jangan terlalu terbebani dengan pola asuh anak yang berbeda ini. 

Lakukan secara bertahap dan tak perlu tergesa-gesa, nantinya anak akan mengerti apa yang dilakukan orangtuanya adalah untuk kebaikannya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun