Hari berganti hari, tahun berganti tahun, sang anak tumbuh menjadi politikus yang handal, darah seorang politikus dan dibimbing oleh politikus juga membuatnya sangat jagoan dikelasnya.
"pak, pak, gimana ini"
"ada apa, saya lagi sibuk", politikus yang telah tumbuh dewasa pura-pura sibuk.
"soal, proyek yang saya ajukan, gimana kelanjutannya pak", tanya seorang kontraktor menanyakan kejelasan proposalnya.
"oh, itu, masih saya tinjau, nanti saya hubungi setelah saya pelajari lebih mendalam". Â sambil membuka berkas walau hanya pura-pura
"pak, ini kunci mobil yang didepan kantor bapak, buat bapak deh, tapi tolong loloskan proposal saya ya, pak mobil itu kayak milik Rafi Ahmad lo".
" hah ini penyuapan, saya ini pegawai pemerintah, saya anti suap!!!" seakan langit mengglegar, bumi bergoncang..
"gini pak, saya jual obil itu harganya Rp 25.000,- nah ini namanya jual beli bukan penyuapan"
"hhhmmm" sang politikus mulai berpikir
"ok, ini bukan penyuapan tapi jual beli, ini aku kasih Rp 100.000,-", kata politikus memberikan uang lembaran seratus ribu
"tapi saya ngak punya kembaliannya pak", kata  sang kontraktor sambil mengorek-ngorek dompetnya.