Mohon tunggu...
Hagemaru_j _j
Hagemaru_j _j Mohon Tunggu... -

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mr. Sugianto

20 Maret 2014   04:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:43 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Lusinan manusia ninja telah mengepung kediaman Sugianto, orang terkaya serta dermawan di komplek ini.Aku tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi, aku pun tak tahu apakah gerombolan itu penegak hukum atau pelanggar hukum.Dalam kegelapan malam semua terlihat remang-remang.

Rasanya jantungku mau lepas dari dada saat aku ditodong oleh senapan serbu. Tiga orang mengepungku, satu orang menggeledahku dan mengambil KTPku.Aku ditanya mau kemana, dari mana dan rumahnya dimana.Saat seperti itu hanya istri dan anakku yang terbayang, aku tak bisa membayangkan jika harus mati saat ini.

"Pa bangun pa!!! Bangun Pa!!!"

"Ada apa ma, inikan hari libur?"

"Pak Sugianto pa"

"Pak Sugianto Kenapa?

"Ditembak Polisi, katanya dia pengedar narkoba."

Antara sadar dan tidak sadar, antara alam nyata dan alam mimpi.Memori otakku kembali memutar kejadian kemarin malam.Sebuah rentetan senjata yang meletus disambut dengan senjata lainnya terdengar di dalam kediaman Pak Sugianto, saat itu KTPku diberikan dan disuruh lari pulang. Kendati suara tembakan itu semakin ramai rasa ingin tahuku sudah pupus tersapu ketakutan dan kengerian. Pagi ini aku baru mengerti alasan penyerbuan itu, hanya saja aku tak mengira Pak Sugianto yang terkenal dermawan dan religius itu seorang bandar narkoba.

****

Ini adalah tugas pertamaku dalam kesatuan elit. Aku tak pernah membayangkan akan tergabung dalam kesatuan yang dipandang elit, sebuah tim khusus yang merupakan alat negara untuk menyapu kotoran yang sulit dihilangkan. Kesatuan ini terbentuk akibat hukum yang sudah mandul, dimana para penegak hukum tidak takut pada Tuhan dan mengabdikan diri pada uang.

Dalam suatu negara kesatuan penyapu seperti kami tidak hanya satu atau dua. Bahkan kesatuan yang dimiliki pribadi itu ada. Jika kalian tahu ada politikus yang tiba-tiba meninggal tak jelas.Bisa jadi tim penyapu pelakunya, dimana tim ini kerjanya sangat bersih. Korbannya akan dibuat seperti orang sakit atau kecelakaan yang mana saat peristiwa sudah terjadi, yang tercatat di Kepolisian bukanlah sebuah pembunuhan.

Untuk memasuki kesatuan ini terlebih dahulu kami di kirim ke Amerika. Disana kami diberi pelatihan khusus sekaligus konyol menurutku. Ya, konyol karena disana kita dilatih mematikan rasa cinta, katanya saat seseorang jatuh cinta negaranya pun mampu dikorbankan.

Dalam tim elit, kami hanya mematuhi perintah.Jika ada perintah dalam satu rumah ada musuh yang harus di lenyapkan, tak peduli itu tua, muda, anak-anak, maupun lansia, jika perintah men-dor, maka dor harus dijalankan, itu hukum mutlat, tak bisa digugat.

Menurut teman asal inggris tim terhebat dari seluruh dunia dari israel. Ia mampu berbuat apa saja asalkan kaum Yahudi selamat, bahkan untuk menghancurkan manusia dimuka bumi bisa mereka perbuat jika umat di muka bumi mengancam mereka. Oleh karena itulah mereka membuat bom nuklir, bom itu akan diluncurkan jika negara tersebut di kepung negara-negara arab.Sebelum itu terjadi Amerika akan terus mengawalnya, mewanti-wanti jangan sampai bom nuklir itu di luncurkan. Tapi jangan beranggapan Amerika takluk sama Israel, bisa jadi jika israel sudah di ambang kehancuran tak bisa diselamatkan, nasibnya tak jauh beda dengan irak.

"kita sudah sampai"

Suara komandan membangunkan lamunanku.Saat ini sasarannya adalah gembong narkoba. Mati adalah kata yang tak bisa di ganggu gugat.

***

Kita adalah manusia jalanan,kita tak akan pernah menggapai cita-cita serta kebahagian,semua hanya hayalan, mimpi. Buat apa kita terus meratapi hidup, buat apa kita terus berputus asa.Jika kita tak mampu mewujudkannya, bukankah kita mnasih bisa menghayalkannya, dan narkoba adalah jalan keluarnya.

Aku beranggapan narkoba adalah jalan Tuhan buat manusia jalanan. Jika orang-orang biasa menjalani kesusahan hidup dengan mengadu kepada Tuhan.Maka orang jalanan hanya bisa mengadu pada narkoba.Bagaimana kami bisa mengadu kepada Tuhan, wong sejak kecil hanya tahu aspal dan lampu lalu lintas. Aku percaya narkoba adalah penyambung hidup bagi kaum jalanan yang tengah putus asa. Narkoba adalah penyelamat hidup bagi mereka yang ingin mengakhiri masa.

Ya, itu adalah 20 tahun yang lalu, saat aku mulai berceramah di terminal maupun lokalisasi.Sampai kerja kerasku membuatku menjadi orang nomor satu yang memonopoli peredaran narkoba di wilayah ini. Para aparat sampai keparat semua tunduk kepadaku. Jika ada pengedar baru dan babad di tempatku sudah pasti hitungan hari ia akan di ciduk. Jadi jika kalian tahu di tv aparat bekerja itu omong kosong, mereka bekerja jika mendapat informasi itupun dari temannya sendiri yang tak lain keparat.Jadi kalian tahu bukan, mengapa narkoba tak pernah berkurang walau puluhan bahkan ribuan bandar tertangkap.

Kini aku sudah memiliki segala hal, dan menjadi orang yang terhormat. Semua orang butuh pensiun, begitu juga denganku yang ingin pensiun dari dunia hitam dan kembali ke lingkungan masyarakat. Malam ini aku akan mengumpulkan mereka dan memohon pengertiannya. Aku berharap semua berjalan lancar.

***

suatu perbincangan di telephone..

"Kamu lihat tv?"

"Ya, mati juga tu orang."

"Ha ha ha enak saja mundur dari dunia hitam layaknya orang suci."

"munafik tu orang, memang layak mati. hahaha"

"hahhaa"

***

disalah satu profinsi korea selatan, sebuah rumah sakit kecil berdiri dengan fasilitas super lengkap.

"Mr. Sugianto, sekarang bisa lihat cermin."

"Jangan panggil aku Mr. sugianto, namaku Mr. Subroto." Senyum mengembang tanda kepuasan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun