Mohon tunggu...
Hagemaru_j _j
Hagemaru_j _j Mohon Tunggu... -

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Politik

Strategi Mengalahkan Jokowi?

11 Mei 2014   23:32 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:36 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum pemilihan terjadi banyak sekali capres yang di jagokan, bahkan iklannya sering menghiasi media.Kini perhitungan suara telah terjadi, sosok capres pun mengerucut menjadi  dua  nama yaitu jokowi dan prabowo.

ARB juga memiliki potensi yang cemerlang di bidang golongan (partai) dimana (partainya) meraih suara yang cukup sexy. akan tetapi pemilihan capres lebih kepada sosok bukan golongan (partai).seperti cerita SBY ditahun 014  melenggang menjadi orang nomor satu walau partai bukan 3 besar.

sosok

setelah era revormasi, kita beberapa kali melakukan pemilihan umum.tahun 1999 mega merupakan sosok paling cemerlang menggait hati para pemilih. dimana saat itu hal-hal mengenai kejelekan rezim soeharto di cekokkan kepada rakyat sampai muntah-muntah karena enegnya. kemudian sosok megawati hadir seperti obat mual meredakan penyakit lambung, dimana trah soekarno (kepemimpinan ala soekarno) menjadi sosok yang dirindu.

tahun 2004 terjadi pemilihan umum kembali, ini adalah pemilihan kedua era revormasi, dimana pertama kalinya pre siden di piliholeh rakyat sendiri dan rakyatlah yang menentukan siapa presidennya.

pada tahun ini terjadi kegamangan pada hati pemilih.saat itu benar-benar terjadi sindrom "benci tapi rindu." setelah gus dur dan mega memimpin tidak terjadi kepuasan sama sekali, sosok sang mantan, kalau nidji bilang. benar-benar dirindukan. Gagah, tegas, dan dari golongan militer. sosok yang menakutkan dimata dunia dengan istilah macan asia.Kemunculan sby dirasa sangat tepat sebagai pengganti soeharto

tahun ini hati rakyat telah jatuh pada sosok jokowi, yang mana merupakan pendatang baru. mungkin rakyat sudah mulai move on dari soekarno maupun soeharto yang merupakan para superstar dalam membangun negeri ini.

jokowi yang bersahaja, sederhana dan mau menyapa rakyat kecilmerupakan sosok pemimpin idaman. hal ini terjadikarena gaya hendonis para penguasa dan kalangan pns maupun pejabat gambaran kerjanya tak melakukan pa-apa alias sering makan gaji buta.

golongan tua vs golongan muda

kehadiran jokowi menjadi warna baru dalam pencapresan negeri ini. jokowi merupakan pendatang baru yang mewakili golongan muda, sedangkan capres lainnya mewakili golongan tua. seperti era perjuangan, negeri ini tak akan pernah hadir jika tiada dua golongan ini. yang mana golongan muda identik dengan sembrono dan grusa grusu, sedangkan golongan tua identik dengan banyak berpikir dan lamban dalam mengambil keputusan. hal ini dibuktikan dengan peristiwa renggas dengklok.

pihak jokowi sendiri punya kartu sempurna jika mau menduetkan antara golongan muda dan golongan tua. yakni yusuf kalla menjadi cawapresnya (pendamping).selain itu dengan megusung yusuf kalla akan mampu mencuri suara golkar yang terbilang sangat sexy itu. hanya saja ketakutan akan terjadi matahari kembar tidak dapat terelakkan.

pertaruhan hidup dan mati

pertarungan antara golongan tua dan golongan muda sudah tak dapat terelakkan lagi. jika jokowi menang maka harapan para golongan tua di masa depan sudah tak layak lagi. sedangkan jika golongan tua yang menang jokowi akan mengalami nasib yang na'as. biasa saja ia yang menjadikambing hitam atas kekalahan dan bukan tidak mungkin nasibnya sena'as ht di hanura. dapat disimpulkan kekalahan golongan tua akan berdampak menyeluruh sedangkan golongan muda hanya pada pribadi jokowi.

bagaimana mengalahkan jokowi?

saat pkb menempel pada jokowi maka kekuatan jokowi benar-benar sempurna. sehingga mampu membuat koalisi nasionalis-agamis.

setrategi muhaimin dalam berpolitik berbeda dengan gus dur. jika gus dur selalu terdepan maka muhaimin lebih memilih titik di belakang. kata lainnya muhaimin memilih zona nyaman ketimbang menjadi sasaran tembak. mungkin saja ia berkaca pada sejarah gus dur, yang diangkat tinggi kemudian di jatuhkan kembali, hal ini juga yang menjadi alasan mengapa pkb enggan ikut dalam permainan politik amin rais untuk kedua kalinya.

golongan tua sendiri tersisa ARB dan Prabowo. Sedangkan sosok yang terkuat untuk mengalahkan jokowi hanyalah prabowo. sehingga strategi (versi penulis) untuk menjegal jokowi adalah dengan memecah PKB. perlu di ingat disini nahdiyin belum tentu pkb sedangkan pkb sudah pasti (kebanyakan) nahdiyin.

Maka, jika prabowo ingin merebut separuh nahdiyin mau tak mau harus mengusung mahfud md sebagai cawapres atawa pendamping dalam pilpres 2014. tapi apakah pks dan pan rela?? dan tak kalah penting apakah prabowo ingin menggunakan strategi ini?

akhh.... kita lihat saja kedepannya....

wassalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun