Mohon tunggu...
Hafshah HusniaRahmah
Hafshah HusniaRahmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keterbatasan Pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Wilayah Terdepan, Terluar, Tertinggal (3T): Tantangan dan Solusi

4 Juni 2023   13:00 Diperbarui: 4 Juni 2023   13:02 786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selanjutnya, pengembangan kurikulum yang inklusif menjadi langkah krusial. Kurikulum harus mempertimbangkan kebutuhan siswa dengan berbagai jenis kebutuhan pendidikan agar mereka dapat belajar dan berkembang secara optimal. Pengembangan kurikulum yang inklusif memungkinkan siswa berkebutuhan khusus untuk belajar bersama dengan teman sebaya mereka, dengan memanfaatkan konsep ZPD. 

Konsep ZPD mengacu pada jarak antara tingkat perkembangan aktual anak dan tingkat perkembangan potensial yang dapat dicapai melalui bantuan dari guru dan teman sebaya yang lebih mampu. Dengan menerapkan konsep ZPD, siswa berkebutuhan khusus dapat mendapatkan bantuan dan dukungan yang dibutuhkan untuk mencapai potensi mereka yang terbaik.

Kriteria ABK yang dapat mengikuti sekolah inklusif dengan kurikulum ZPD ini diantaranya ABK yang memiliki Keterbatasan Perkembangan, Kesulitan belajar, Gangguan spektrum autis (GSA), Gangguan pendengaran atau penglihatan, Gangguan perilaku atau kebutuhan pendukung tinggi. 

Penting untuk diingat bahwa setiap anak dengan kebutuhan khusus adalah unik, dan kriteria untuk mendapatkan ZPD harus didasarkan pada evaluasi setiap anak terhadap kebutuhan, kemampuan, dan tingkat perkembangan mereka. Penting untuk melakukan identifikasi yang cermat dan konsultasi dengan tim pendidikan, orang tua, dan profesional terkait untuk menentukan apakah ZPD sesuai dan bermanfaat untuk siswa dengan kebutuhan khusus tersebut.

Sekolah inklusi dengan kurikulum ZPD ini diharapkan akan menjadi sebuah solusi bagi permasalahan pendidikan di Indonesia khususnya bagi anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus. Diharapkan Sekolah inklusi ini akan sampai pada pelosok negeri supaya terjamin dan meratanya pendidikan yang layak di Indonesia. 

Daftar Pustaka:

Ineu Herawati, Nenden. (2016). Pendidikan Inklusif. Jurnal Pendidikan Dasar, 2(1), 27-55 https://doi.org/10.17509/eh.v2i1.2755

Shabani, Karim., Khatib, Mohamad., Ebadi, Saman. (2010). Vygotsky's Zone of Proximal Development: Instructional Implications and Teachers' Professional Development. English Language Teaching, 3(4), 2-37 http://dx.doi.org/10.5539/elt.v3n4p237 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun