Program kampus mengajar Angkatan 1 merupakan program lanjutan dari Kampus Mengajar Perintis. Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan didukung oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) merancang Program Kampus Mengajar ini sebagai bentuk upaya dalam menyikapi situasi Pandemi Covid-19 yang masih bergulir sampai saat ini.Â
Adapun Program Kampus Mengajar Angkatan 1 telah selesai dilaksanakan. Dimulai dari registrasi bulan Februari sampai berakhirnya kegiatan dibulan Juni. dengan berbagai kegiatan terkait dengan pembelajaran khususnya di Sekolah Dasar. Karena memang sasaran dari program Kampus Mengajar ini adalah Sekolah Dasar yang membutuhkan tenaga bantuan, khususnya di daerah 3T (Terdepan, Terpencil, Tertinggal).
Adapun program ini melibatkan dosen dan juga mahasiswa dari berbagai latar belakang universitas dan program studi yang berbeda-beda. Seperti mahasiswa yang bertugas di SD Negeri Sepat, Kabupaten Majalengka yang berjumlah 4 orang diantaranya terdapat 3 mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia dari berbagai jurusan yakni Bimbingan dan Konseling serta Administrasi Pendidikan. Serta 1 mahasiswa dari Universitas Ahmad Dahlan dari Jurusan Akuntasi.Â
Dengan latar belakang jurusan serta universitas yang berbeda-beda ini, para mahasiswa mencoba berkolaborasi dan bekerja sama dalam melaksanakan program Kampus Mengajar dengan mengemas setiap kegiatan secara menyenangkan untuk para siswa SD Negeri Sepat.
Kegiatan utama dalam program Kampus mengajar ini mempunyai beberapa fokus kegiatan, diantaranya adalah:
- Membantu Program Pembelajaran
Penerapan pembelajaran yang menarik dengan berbagai media dan juga berbagai metode tak lupa juga ice breaking diterapkan sejak awal pembelajaran, sangat efektif untuk merubah perilaku peserta didik menjadi lebih aktif, fokus dan antusias dalam setiap pembelajarannya. Tak hanya itu, dengan memanfaatkan beberapa gerak tubuh dalam pembelajaran sehingga peserta didik aktif secara fisik dan membuat lebih segar dan nyaman serta tidak kaku saat pembelajaran.Â
Peserta didik semakin lama semakin aktif menjawab pertanyaan yang sesekali diberikan dan aktif untuk memberikan pendapatnya. Tidak hanya di kelas, peserta didik juga aktif bertanya di whatsapp grup meski hanya sekedar memastikan tugas bahkan berdiskusi tentang pembelajaran yang kurang dipahami.
- Membantu Adaptasi Teknologi
Adapun dalam membantu terhadap adaptasi teknologi, dimulai dari hal yang paling sederhana yakni dengan menggunakan fasilitas internet dengan aplikasi whatsapp grup untuk pembelajaran, pemberian tugas, pengumpulan tugas dan juga sebagai sarana informasi.Â
Selama menggunakan whataspp grup ini juga, peserta didik lebih aktif untuk bertanya mengenai informasi yang tidak diketahui dan juga lebih aktif dijadikan media diskusi hal yang tidak dipahami. Selain itu saya juga mengenalkan salah satu media pembelajaran daring yakni zoom sebagai fasilitas pembelajaran saat online.Â
- Membantu Administrasi Sekolah
Rekan mahasiswa juga melengkapi administrasi sekolah yakni dengan membuat mading sederhana yang sebelumnya tidak dimiliki oleh sekolah. Memang mading dibuat dari bahan sederhana dan terjangkau yakni dari banner. Banner tersebut di desain semenarik mungkin agar menarik perhatian warga sekolah. Mading ini nantinya sebagai media penyebaran informasi sekolah dan hal lainnya.