Mohon tunggu...
Hafni Kharismawati
Hafni Kharismawati Mohon Tunggu... -

Menjadi diri sendiri itu lebih asyik. Badminton Lovers & Jonaddict. ask.fm : @hafnikharisma. ig : @hafnikharisma

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Jonatan Christie, Arjuna Baru Bulutangkis Tanah Air

25 Juli 2015   16:47 Diperbarui: 4 April 2017   18:06 6986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baru-baru ini juga ia telah memberikan kejutan pada turnamen BCA Indonesia Open Super Series (BIOSSP) 2015 kemarin dengan menembus delapan besar. Jo juga pernah bergabung dalam kejuaraan Thomas Cup 2014, Sudirman Cup dan Sea Games 2015.

Pada pembukaan babak Final Djarum Indonesia Open 2013 lalu, Taufik Hidayat menyerahkan raket sebagai simbol tongkat estafetnya kepada Jonatan dengan harapan pemain muda bisa terus mengharumkan nama Indonesia seperti dirinya dan pendahulunya. Jo pun tak menyangka jika dirinya akan menjadi bagian dari perpisahan legenda bulutangkis Taufik Hidayat.

 

 

Kakinya pun sampai dibuat lemas seperti yang dikutip dari twitter pribadinya @jonatan979 "lemes bgt nih kaki ^_^..Mdh”an sy bisa meneruskan tongkat estafet dari aa @taufikhidayat_1 makasih a sekali lagi..” katanya. Maka tak heran jika dia mendapat sebutan "The Player to Watch."

Tidak hanya didalam lapangan,remaja yang memiliki hobi renang ini ternyata juga berbakat dalam dunia akting. Jo pernah membintangi sebuah film layar lebar yang berjudul "KING" pada tahun 2009 karya Ary Sihasale.

 

 

Film tersebut menceritakan tentang mantan atlet bulutangkis Indonesia, "Si Raja Smash", Liem Swie King. Dalam film tersebut, Jo berperan sebagai Arya, tapi bukan sebagai tokoh utama.

Arogan, sombong, dan egois. Begitulah watak Arya, sosok bocah dari keluarga mapan di film tersebut. Jonatan pun mampu memainkan peran itu dengan apik sehingga mengundang kegeraman penonton. Dalam film besutan Ari Sihasale itu, Arya juga digambarkan sebagai bocah yang tidak disiplin. Arya sering terlambat berlatih. Karena sikapnya itu, Arya gagal masuk seleksi PB Djarum Kudus. Kendati dalam permainan, dia mampu tampil lebih bagus daripada Guntur, tokoh utama film King. Dua kali Arya mampu mengalahkan Guntur. Tapi, nasib Arya berbanding terbalik dengan Guntur saat pengumuman seleksi. Arya tidak diterima, sebaliknya Guntur berhasil masuk PB Djarum.

“Banyak orang yang memandang saya sama dengan Arya di film. Padahal, aslinya saya tidak begitu lho,” kata Jonatan ketika berbincang dengan Jawa Pos di GOR Asia Afrika, Jakarta beberapa waktu lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun