Mohon tunggu...
Hafni Kharismawati
Hafni Kharismawati Mohon Tunggu... -

Menjadi diri sendiri itu lebih asyik. Badminton Lovers & Jonaddict. ask.fm : @hafnikharisma. ig : @hafnikharisma

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Jonatan Christie, Arjuna Baru Bulutangkis Tanah Air

25 Juli 2015   16:47 Diperbarui: 4 April 2017   18:06 6986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

  

Siapa yang tak mengenal Jonatan Christie? Sosok yang lebih akrab dengan sapaan Jo/Jojo itu kini sedang naik daun dikalangan publik. Tidak hanya mahir dalam bermain bulutangkis, tapi paras tampannya pun telah menyihir perhatian masyarakat. Mulai dari dalam negeri bahkan sampai luar negeri. Terutama bagi pecinta bulutangkis, khususnya dikalangan remaja putri.

Sekedar cerita, awal mula saya melihat Jonatan Christie yaitu pada turnamen BCA Indonesia Open Super Series Premiere(BIOSSP) 2015 kemarin. Masih sangat baru memang, tapi antusiasme saya pada pria kelahiran Jakarta, 15 September 1997 itu sudah sangat besar. Saya memang belum kenal betul siapa Jonatan. Tapi dia, seseorang yang baru saya follow akun instagramnya dua bulan yang lalu telah membuat saya terkagum-kagum. Bagaimana tidak? Tampan, muda dan bertalenta.Tidak hanya itu, remaja yang mengidolakan Lin Dan ini juga memiliki biografi yang menginspirasi dan menarik untuk diulik.

 

 

Pemuda yang digadang-gadang sebagai "The Next Taufik Hidayat" ini ternyata sempat bercita-cita menjadi pemain sepak bola. Jo kecil yang belum mengerti apa-apa tentang bulutangkis, diperkenalkan oleh Ayahandanya sendiri, Andreas Adi Siswa. Sang Ayah bertekad bahwa anaknya harus ada yang menjadi atlet. Bungsu dari 2 bersaudara ini juga sempat dikenalkan dengan dunia sepak bola dan basket, tapi sang ibu, Marlanti Djaja, tidak menyetujuinya.

Jo mulai dikenalkan dengan olahraga bulutangkis sejak usianya menginjak 6 tahun. Jo mengisahkan saat duduk di kelas 1 SD 07 Tanjung Duren, sekolahnya hanya menyediakan pelajaran ekstrakurikuler olahraga basket, sepakbola, taekwondo dan bulutangkis, tetapi papanya menginginkan Jo berlatih bulutangkis dengan alasan latihannya di dalam ruangan.

“Papa maunya saya ikut bulutangkis saja karena takut kulit anaknya hitam kalau ikut cabang olahraga basket, sepakbola atau taekwondo,” kata Jo dengan polosnya.

Dari situ sang pelatih juga mulai melihat bakat Jonatan. Sejak itulah, sang ayah mendukung Jo untuk menekuni olahraga tepak bulu tersebut dan berlatih di klub Taurus, hingga meraih juara pada sejumlah turnamen.

"Sang Ayah adalah seseorang yang sangat tegas dan disiplin. Tak jarang Jo menangis karena yang namanya anak-anak pasti punya masa bosan" begitu kata ibundanya.

Papanya pernah mengatakan, "Apabila kamu ingin menjadi atlet berprestasi, kamu harus berlatih keras dan itu dimulai dari sekarang. Ini bukan untuk papa dan mama, melainkan untuk masa depan kamu." kenangnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun