Pada masa sekarang ini, teknologi sangat berkembang pesat. Perhatian masyarakat terhadap membaca sangat kurang dibandingkan dengan menggunakan gadget. Dengan adanya gadget/tablet/laptop/computer dan lainnya masyarakat merasa mudah dengan apa yang ia perlukan dan yang dibutuhkan.
Dalam teknologi ini juga berkurangnya pemakaian bahasa Indonesia, dikarenakan teknologi ini bersifat public maka bercampurlah bahasa Indonesia dengan bahasa asing. Ini perlu perhatian yang lebih serius, karena penggunaan bahasa Indonesia ini adalah bahasa persatuan Negara Indonesia. Kita sebagai rakyat Indonesia seharusnya bangga dengan adanya bahasa ini, karena perjuangan untuk menjadi bahasa persatuan ini sangat banyak pengorbanannya. Jadi, dalam menggunakan teknologi kita harus bersikap tanggap dan pandai dalam menyaring informasi yang akurat dan tepat, agar kita tidak terjerumus kedalam pelanggaran dan kesalahan.
Kita banyak menemukan dalam menggunakan gadget ini, seperti penerjemah halaman, terkadang tidak selalu sesuai dengan apa yang semestinya. Banyak situs yang kita cari dalam internet menggunakan bahasa Inggris, ini membuktikan bahwa bahasa Inggris adalah bahasa yang sangat umum digunakan oleh pengguna internet daripada bahasa Indonesia. Dalam era yang penuh kemajuan ini masyarakat dapat mengakses apa saja dengan internet, mulai dari berbisnis, bersosial, berbagi pengetahuan, berkompetisi, ditambah lagi dalam masa pandemic ini seluruh kegiatan dihentikan dan dialihkan kedalam bentuk daring, jadi pengguna teknologi sangat meningkat pada masa ini. Tetapi pendidikan tetap berjalan walaupun sempat terhenti dalam rentan waktu yang cukup lama dibandingkan dengan libur akademik biasanya.
Belakangan ini sering sekali kita temukan orang tua yang memberikan gadget untuk anaknya. Peran orang tua  yang dahulunya sebagai tempat pendidikan pertama bagi anaknya sekarang telah banyak tergantikan oleh sebuah gadget dan juga  peranan guru di sekolah sudah mulai tergantikan juga oleh sebuah gadget  pada masa pandemi ini setiap bentuk kegiatan belajar pasti dilakukan melalui sebuah gadget. Jika anak- anak sudah diberikan sebuah gadget terhadap mereka, maka itu akan sangat berpengaruh terhadap proses pemerolehan bahasanya. Belum lagi audio yang terdapat pada sebuah game atau tontonan mereka  yang ada pada gadget mereka,  yang mana itu belum tentu seharusnya didengar oleh mereka, dan bahasa yang terdapat disana pun masih bisa dikatakan sangat jauh dari bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sehingga hal-hal tersebut dapat terekam oleh generasi muda khususnya anak-anak dimasa pertumbuhan dan perkembangannya.
Dunia modern dan pesatnya kemajuan teknologi informasi, dengan serta merta membawa indonesia menjadi salah satu negara yang tidak bisa melepaskan diri dari kebudayaan modern atau populer. Masyarakat Indonesia secara luas dan remaja pada khususnya menyerap dengan begitu saja segala bentuk modernisasi kehidupan dan penggunaan bahasa yang sangat jauh dari konsep bahasa Indonesia yang baik, itu semua mereka temukan pada gadget. Sehubung dengan semakin maraknya penggunaan bahasa gaul yang digunakan oleh sebagian masyarakat modern utamanya kaum remaja, maka perlu adanya tindakan dari segala pihak yang peduli terhadap eksistensi bahasa indonesia yang merupakan bahasa persatuan rakyat Indonesia, bahasa nasional, dan bahasa pengantar dalam dunia pendidikan yang ada di Indonesia.
Hal tersebut tidak dapat dipisahkan dari fenomena perkembangan teknologi yang semakin gencar dan ditambah lagi dengan adanya pademi seperti saat sekarang ini. Tren-tren bahasa yang berkembang didalam maupun luar negeri dapat langsung berkembang menjadi bahasa sehari-hari masyarakat. Ini tentu tidak dapat dihindari, karena bahasa-bahasa lain di dunia pun banyak yang dipengaruhi oleh bahasa asing maupun bahasa slang (bahasa musiman dalam situsi informal) dari bahasa mereka sendiri. Untuk itu sangat diperlukan sebuah kesadaran dari masyarakat terutama masyarakat  Indonesia dalam menggunakan bahasa Indonesia.
Kita harus berpandai-pandai dalam memilah-milah bahasa mana yang  baik dan buruk yang mereka dengar dari internet ataupun dari media apapun yang terdapat pada gadget, sehingga eksistensi dari bahasa Indonesia ini tetap terjaga, dan akhirnya mereka dapat membatasi penggunaan bahasa-bahasa alay yang berlebihan. Selain itu penggunaan bahasa Indonesia di halaman-halaman sosial media atau aplikasi-aplikasi juga dapat dilakukan agar bahasa Indonesia dapat menjadi salah satu bahasa internet, sehingga bahasa nasional Indonesia dapat menjadi bagian dari perkembangan tekonologi terlebih pada masa pandemi seperti sekarang ini, bukan menjadi korban dari pandemi dan perkembangan teknologi.
Berkaitan dengan sikap bahasa, jika bangsa Indonesia pada saat ini sudah mulai bersikap negatif dan bersikap acuh terhadap bahasa nasionalnya, maka bahasa Indonesia akan berkembang secara kacau dan tidak akan berkembang dengan sebagaimana mestinya. Hal yang paling dikhawatirkan akan terjadi adalah kecenderungan sikap bahasa yang negatif  terhadap bahasa bahasa Indonesia bermuara pada suatu fenomena pergeseran bahasa
Marilah kita menggunakan bahasa Indonesia yang baik sesuai dengan konteks situasi dan benar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia walupun kita berada pada zaman perkembangan teknologi  dengan sangat pesatnya serta ditambah lagi kita tidak dapat dipisahkan darinya terlebih pada masa pandemi ini. Teruntuk generasi muda marilah kita menumbuhkan dan membina sikap positif terhadap bahasa Indonesia itu sendiri. Salah satu konkret yang menunjukan kesetian kita dalam berbahasa Indonesia adalah terus berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari, apalagi dalam dunia pendidikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H