Mohon tunggu...
hafiz yusuf
hafiz yusuf Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Tips Mengelola Uang ala Rasulullah

21 Desember 2016   08:56 Diperbarui: 21 Desember 2016   10:17 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah bukan menjadi rahasia lagi bahwa Nabi Muhammad sebelum diangkat menjadi Rasul adalah seorang wirausahawan yang sukses dalam menjalankan bisnis. Hal ini dibuktikan dengan keuntungan yang tidak sedikit dibawanya dari negeri Syam sebagai hasil dari perdagangan yang beliau kerjakan. Bukan tanpa alasan, semua itu tidak lain karena kepiawaian Rasulullah dalam mengelola uang. Lantas, seperti apa tips mengelola uang ala Rasulullah?

1.   Ketahui Apa Saja Pengeluaran Keuangan

Sejatinya uang merupakan salah satu ujian dari Allah yang nantinya harus dipertanggungjawabkan. Untuk itu, umat Islam harus benar-benar mengetahui kemana saja uangnya dipergu` aaaanakan. Buatlah skala prioritas kebutuhan yang penting dan tentunya tidak menyianyiakan hartanya selain untuk ketaatan kepada Allah SWT.

Keperluan konsumtif tentu saja diperhitungkan terlebih dahulu. Pasalnya keperluan ini adalah wajib demi bisa melangsungkan kehidupan. Namun untuk urusan yang satu ini, kita dilarang untuk berlebihan. Pasalnya kesenangan perut merupakan kenikmatan dunia yang akan banyak membawa kemudharatan jika dipergunakan secara berlebihan. Dengan mengetahui prioritas keuangan, maka kita akan terhindar dari sifat menghambur-hamburkan harta.

2.   Bersedekah

Ini berlaku untuk semua orang meski dengan penghasilan kecil ataupun besar. Pasalnya disetiap pendapatan yang kita dapatkan ada hak orang lain yang kita keluarkan. Uniknya meski dalam kondisi ekonomi terhimpit, memberikan harta dalam bentuk sedekah justru akan menambah harta.

Katakanlah: “Sesungguhnya Rabbku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendakiNya diantara hamba-hambaNya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendakiNya)”. Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya ”(QS. Saba:39).

Sabda Rasulullah SAW hadits Abu Rabsyah Al-An Maary: “Harta tidak akan berkurang dengan dishodaqohkan” (HR. Tirmidzi).

3.   Seimbang Antara Pengeluaran dan Pemasukan

Rasulullah SAW juga menganjurkan umatnya agar menyeimbangkan antara pengeluaran dan pemasukan. Selain itu, kita juga dianjurkan untuk hidup sederhana dan tidak boros. Namun juga tidak diperbolehkan kikir terhadap diri sendiri dan keluarga.

“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian. ” (QS. Al Furqan: 67).

“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan, …(QS. Al-Isra’: 26-27).

4.   Tidak Menumpuk Harta

Manusia dihimbau untuk tidak menumpuk harta dan lebih banyak berbagi dengan orang lain. Terlebih jika ada kerabat atau rekan yang kesusahan, maka wajib bagi kita untuk membantu. Jika menahannya dengan tujuan untuk menumpuknya, maka tidak ada manfaatnya. Alternatif lain adalah dengan menyisikan penghasilan atau uang Anda untuk modal. Bahkan, kalaupun Anda adalah seorang karyawan atau pegawai.

Allah SWT berfirman dalam hadist qudsi “Hai anak Adam berinfaklah, niscaya Aku akan memberi nafkah (memberi gantinya) kepadamu”. (HR. Bukhari & Muslim).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun