Mohon tunggu...
Hafiz Pabri
Hafiz Pabri Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

I'm obsessed with an idea, that only a few people see the world as it is. And most people blame them for doing so.\r\n@HafizArthemis

Selanjutnya

Tutup

Catatan

3 Prinsip Manajemen Cremo

12 Januari 2012   13:34 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:58 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akademik, organisasi dan masyarakat. Bagi saya, dan untuk saya sendiri, ketiganya akan memiliki skala prioritas yang berbeda dalam setiap tingkat yang saya jalani selama kuliah di kampus Putih Biru, IT Telkom. Saya memiliki tujuan hidup yang misi-misinya saya jewantahkan dalam tindakan serta keputusan yang saya buat selama saya kuliah ini. Tidak penting bagaimana skala prioritas yang telah saya putuskan dan tentukan untuk masa depan saya, yang jelas semua itu saya yakin untuk hal yang baik. Bagaimana saya membagi dan mengatur apa saja yang saya lakukan selama menjadi pelajar di perguruan tinggi inilah yang ingin saya bagi. Apa saja yang saya tuliskan di sini hanyalah sebuah teori praktik yang didapatkan dari pengalaman-pengalaman yang kemudian diambil sisi baiknya dan dikaitkan satu sama lain dari seorang mahasiswa tingkat akhir jurusan Teknik Industri IT Telkom. Dan artinya, ini bukanlah teori yang paling benar, karena dasar pengambilannya pun hanya dengan waktu yang menurut saya sendiri belum seberapa panjang, sehingga kasus yang dihadapi variasinya belum sebanyak mahasiswa yang telah melewati tahun keempatnya. Menurut Fayol, prinsip dasar manajemen dalam operasi kerja perbisnisan ada 5: Planning, Organizing, Command, Coordination, Control. Prinsip tersebut digunakan dalam suatu sistem integral dimana unsur yang ada di dalamnya terdiri dari manusia, material, informasi, peralatan dan energi, yang tentunya skala objeknya luas. Teori dari Fayol ini saya dapatkan di perkuliahan, dan saya rasa masih belum menjawab bagaimana manajemen per unsurnya, terutama pada unsur manusia, oleh manusia tersebut sendiri dan lebih khususnya lagi pada ‘manusia kampus’ (mahasiswa). Saya rasa setiap mahasiswa sebaiknya juga memiliki prinsip manajemen, bukan dalam hal perbisnisan, tapi dalam perkampusan. Fayol mengatakan ada 5 prinsip dasar manajemen. Sementara saya mengatakan ada 3 macam hal manajemen, yang kemudian saya tuliskan dalam judul tulisan ini: Prinsip Manajemen Cremo (hehe). Sekali lagi, teori saya bukan dalam perbisnisan, tetapi pada ‘perkampusan’. Manajemen waktu. Saya yakin sebagian besar mahasiswa, bahkan semua, telah mendapatkan materi manajemen waktu. Tetapi apakah itu dapat berjalan sesuai dengan teorinya? Saya rasa selama ini hal tersebut hanya menjadi sebuah teori yang sedikit orang mempraktikannya. I think it isn’t difficult to manage our time by ourselves. Cara paling mudah adalah dengan menggunakan buku agenda. Coba kita kurangi sedikit rasa ogah-ogahan kita dengan selalu menuliskan agenda secara terjadwal pada buku tersebut. Tidak perlu secara rinci kita tuliskan 24 jam penuh apa yang akan kita lakukan. Cukup tuliskan agenda-agenda penting yang harus kita lakukan di hari tersebut berikut waktunya, sehingga menghindari terjadinya LUPA. Misal: 06.30 kuliah (06.20 udah nyampai kelas), selesai –> ngembaliin buku ke perpus 11.00 Bimbingan TA 13.00 Rapat Kepanitiaan 14.00 kuliah 18.30 gambling praktikan pulang kerjain tugas matkul A, benerin proposal kegiatan. Setelah kita melakukan apa yang dituliskan, coret agendanya. Contoh: kita telah selesai rapat kepanitiaan 06.30 kuliah (06.20 udah nyampai kelas), selesai –> ngembaliin buku ke perpus 11.00 Bimbingan TA Usahakan setiap malam menjelang tidur, berikan eval apa yang telah kita lakukan seharian. Misal kita terlambat melakukan salah satu agenda, berikan eval kenapa bisa terlambat. Tidak hanya terlambat, kalau tidak terlaksana juga dituliskan kenapa sampai tidak terlaksana. Agenda yang tidak terlaksana dapat dengan mudah ditemukan dengan melihat tulisan mana yang belum tercoret. Selain eval yang dapat dijadikan sesuatu yang tidak boleh terulang lagi esok dan esoknya, cek dan tuliskan agenda yang harus dilakukan hari esoknya. Begitu seterusnya. Sehingga apabila dalam suatu waktu terdapat lebih dari satu agenda yang harus dilakukan, kita bisa memilih berdasarkan skala prioritas yang telah kita buat, bukan karena kita LUPA. Manajemen prioritas. Seperti halnya matematika yang memiliki aturan skala prioritas, kita pun juga harus memiliki aturan tersebut. Hal ini akan sangat berguna ketika bentrok yang terjadi bukan lagi soal waktu (artinya, agenda yang dihadiri sama-sama tidak membutuhkan peran kita yang besar di dalamnya), tetapi sudah menyangkut bentrok prioritas. Bayangkan ketika terdapat lebih dari satu agenda dalam waktu yang bersamaan, dimana kita memiliki peran yang sangat besar di dalamnya. Jika sudah terjadi hal seperti ini, mulailah digunakan aturan yang telah kita buat sendiri mengenai skala prioritas. Contoh: saya sendiri telah membagi prioritas ini berdasarkan tingkat/tahun selama saya kuliah. Akademik memang tidak bisa diganggu gugat. Tetapi lantas saya tidak menjadikannya selalu 100% selama 4 tahun. Waktu yang saya punyai selama menjadi mahasiswa, telah saya rencanakan untuk masing-masing hal besar di kampus (akademik, organisasi dan masyarakat) pernah menjadi tingkat teratas dalam skala prioritas saya. Saya membagi selama di tingkat tertentu, berapa persen waktu yang saya berikan untuk akademik, organisasi dan masyarakat. Lebih spesifik lagi, berapa persen dari organisasi, saya bagi lagi karena organisasi yang saya ikuti tidak hanya satu. Aturan ini berubah setiap tahunnya mengikuti visi yang ingin saya bentuk dan dapatkan dari tiap tahun yang saya jalani. Manajemen emosi. Menurut saya hal inilah yang paling sulit untuk dijalani. Terkadang saya pun masih bermasalah dengan hal tersebut. Manajemen waktu memang mudah dilakukan, yang membuat sulit adalah melaksanakannya sesuai rencana yang dibuat. Inilah yang masuk dalam manajemen emosi. Emosi bukan selalu berarti rasa marah, tetapi menyangkut segala perasaan yang timbul dalam diri kita, bisa sedih, senang, malas, rajin, dll. Seringkali emosi yang sangat sulit dihilangkan dan diatur dari tiap orang terutama mahasiswa adalah rasa malas. Saya yakin setiap orang pasti memiliki rasa malas, hanya saja kadarnya berbeda-beda. Hal yang membuat kadarnya berbeda adalah kebiasaan yang ada pada setiap individu, karena pada dasarnya setiap orang pasti ‘patokan’ rajinnya berbeda, seperti teori relativitas Einstein yang akan menghasilkan nilai yang berbeda ketika acuannya berbeda pula. Kembali lagi ke buku agenda, meskipun kita telah membuat pembagian dan pengaturan waktu sedemikian baiknya, jika kita masih terlarut dalam rasa malas, dan ujung-ujungnya menjadikan suatu agenda dilaksanakan terlambat, tertunda dan bahkan tidak terlaksana, ya sama aja boong. Tiga prinsip manajemen diri sebagai seorang mahasiswa tersebutlah yang saya pegang sampai sekarang. Saya yakin beberapa orang di luar sana mengatakan bahwa hal yang saya kemukakan terlalu teratur. Tapi hey, coba saja terlebih dahulu. Mungkin saja mereka atau bahkan kau masih merasa belum memerlukannya karena agenda-agenda yang harus kau lakukan tidak begitu banyak dan beragam, sehingga masih bisa diingat saja. Apakah harus menunggu untuk memiliki banyak kegiatan dulu baru melakukannya? Semua itu butuh kebiasaan bukan? Jika kita melakukannya dari sekarang, ketika nantinya kita sudah menemukan kebutuhan tersebut (banyak sekali agenda, tugas dan amanah), kita akan terbiasa, sehingga tidak perlu membiasakan diri dan beradaptasi. Ohya, dan tentunya acuan rajin kita meningkat  Cremo adalah salah satu nickname saya dari teman-teman 

:D
:D
Dituliskan atas permintaan salah seorang senior Teknik Telekomunikasi IT Telkom 2007 yang saya kagumi, pernah menjadi kepala kaderisasi di himpunannya, suka mengajak berdiskusi mengenai sospol, sedang mengurus Skhole dan juga salah satu keluarga saya di Masjur ( Masyarakat Jurnalistik ) IT Telkom. Terima kasih ya Kak.. 
:)
:)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun