Mohon tunggu...
Hafizh Tohary
Hafizh Tohary Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Mahasiswa UPI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Desa Sukatani: Mahasiswa KKN 79 Grup 3 Gelar Sosialisasi Marketing UMKM

8 Agustus 2022   14:10 Diperbarui: 8 Agustus 2022   14:20 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) bekerja sama dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dalam menggalakkan Kuliah Kerja Nyata dengan tujuan membantu Percepatan Pencapaian Tujuan Pembangunan Nasional Berkelanjutan atau yang biasanya dengan Sustainable and Development Goals (SDGs). 

SGDs merupakan agenda pembangunan dalam meningkatkan kualitas hidup dan keselamatan manusia serta lingkungan yang terdiri dari 17 Tujuan dan 169 target yang telah ditentukan oleh PBB.

Dalam rangka mendukung program PBB mengenai pembangunan yang berkelanjutan sampai dengan tahun 2030, pada tahun ini, UPI menerjunkan total 7.089 mahasiswa dari 11 Juli sampai 10 Agustus 2022 pada daerahnya masing-masing. UPI masih menekankan kegiatan KKN mahasiswanya tahun ini daring untuk upaya mencegah penyebaran virus Covid-19, dengan catatan boleh luring jika terpaksa. 

Mahasiswa dikelompokan menjadi beberapa kelompok lalu ditempatkan di beberapa tempat sesuai lokasi tempat tinggal serta tema SDGs.

Dalam kelompok 79, grup 3, diberikan tema SGD Nomor 2 yaitu Desa Tanpa Kelaparan dan ditempatkan di Desa Sukatani, Kabupaten Bandung Barat. Dikutip dari laman bappenas, Tujuan SDGs nomor 2 adalah untuk mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan, memperbaiki nutrisi dan mempromosikan pertanian yang berkelanjutan. 

Tujuan ini sejalan dengan prioritas pembangunan Indonesia yang tercantum ke dalam prioritas ketahanan pangan dan penciptaan lapangan kerja.

Desa Sukatani mempunyai aneka SDA dan usaha pencaharian yang beragam. Sekretaris Desa Sukatani, Agus Taryat, menyebut ``Disini usaha unggulannya ada yang bikin keripik dari singkong, terus yang ikan lele juga ada. Yang sudah bagus, karena sudah masuk UMKM Kabupaten. Banyak makanan ringan yang dari lele disini banyak, terus cemilan kaya Rengginang disini juga banyak,`` ujarnya.

Dokpri
Dokpri

Dari mensurvei beberapa pengusaha kecil yang ada di Desa Sukatani, sebagian besar menyebutkan bahwa usaha mereka sulit untuk berkembang dan masih dijual hanya di sekitar rumah saja. Mereka juga belum menggunakan media online untuk mengiklankan produk mereka. Diantaranya adalah Ibu Encah, pengusaha penjual keripik lele yang terbilang unik bagi masyarakat luas.

Kebanyakan pengusaha UMKM di Desa Sukatani berada dalam kategori usia dewasa akhir dan lanjut yang mana kurang familiar dengan media online. ``Ibu mah sudah tidak mengerti hal-hal seperti it`` ucap Ibu Encah saat kami mengunjungi lokasi usahanya.

Selain masalah promosi kurangnya SDM juga menjadi permasalahan UMKM di Desa Sukatani. Beberapa pengusaha mengeluhkan kekurangan orang dalam melakukan produksi produk mereka. Hal ini ironis menimbang dengan masih tingginya angka pengangguran di masyarakat.

Melihat kebutuhan yang ada di masyarakat mengenai kebingungan memasarkan dan kurangnya SDM kelompok 79 grup 3 berinisiatif membuat akun Instagram @umkm_sukatani dengan harapan kedepannya akun ini dapat dikelola pemerintah setempat sebagai media promosi juga informasi lowongan pekerjaan untuk memajukan berbagai UMKM di wilayah Sukatani.

Dokpri
Dokpri

Tidak hanya membuatkan akun instagram, pada hari Minggu tanggal  31 Juli 2022, kelompok 79 grup 3 menggelar sosialisasi bertema Marketing Usaha Pangan Digital yang dilaksanakan di SLB Ngamprah Raya, Desa Sukatani.

 Di dalam sosialisasi tersebut terdapat berbagai materi yang disampaikan seperti tujuan dan pentingnya digital marketing, jenis digital marketing, mempromosikan produk di sosial media hususnya Instagram dan Shopee, branding produk dan kenali konsumen. 

Para peserta yang hadir rata-rata adalah pengusaha UMKM dan ibu-ibu rumah tangga yang ingin mencoba memulai usaha kecil. Mereka menyimak dengan baik pematerian dan bersemangat dalam memainkan games yang rancang oleh grup 3. Tidak mengherankan, karena para pemenang games di sosialisasi ini mendapatkan hadiah-hadiah menarik seperti minyak, uang tunai, makanan ringan atau sabun cuci. 

Dengan sosialisasi ini diharapkan pengusaha-pengusaha kecil di Desa Sukatani dapat mengimplementasikan dasar-dasar berbisnis di dunia digital serta meningkatkan kualitas produk sehingga produk lebih berkembang dan dapat bersaing di dunia digital. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun