4. Infrastruktur yang Kurang Memadai
- Ladang garam tradisional di Indonesia sering kali kurang didukung oleh infrastruktur yang memadai. Saluran air, akses jalan, dan fasilitas penyimpanan yang tidak memadai menghambat proses produksi dan distribusi garam.
5. Teknologi Produksi yang Kurang Modern
- Banyak petani garam masih menggunakan metode tradisional yang kurang efisien dan tergantung pada kondisi cuaca. Teknologi modern seperti penguapan menggunakan energi surya atau teknologi desalinasi belum banyak diterapkan.
6. Kualitas Garam yang Tidak Seragam
- Kualitas garam yang dihasilkan sering kali tidak seragam, sehingga tidak memenuhi standar industri dan pasar internasional. Hal ini disebabkan oleh kurangnya standar produksi yang ketat dan teknologi pemurnian yang kurang memadai.
7. Ketergantungan pada Cuaca
- Produksi garam sangat bergantung pada kondisi cuaca. Musim hujan yang panjang dapat mengganggu proses penguapan air laut, sehingga mengurangi jumlah garam yang dapat diproduksi.
8. Masalah Kepemilikan Lahan
- Kepemilikan lahan yang tidak jelas dan konflik lahan sering kali menjadi penghambat bagi pengembangan ladang garam. Petani garam sering kali berhadapan dengan masalah hukum terkait kepemilikan lahan yang mereka gunakan.
9. Kurangnya Dukungan Pemerintah
- Meskipun ada potensi besar, dukungan pemerintah dalam bentuk kebijakan, subsidi, dan pelatihan teknologi masih dirasa kurang oleh para petani garam. Ini membuat mereka sulit untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas garam yang dihasilkan.
Upaya Mengatasi Masalah Produksi Garam di Indonesia
1. Peningkatan Infrastruktur
- Pemerintah perlu berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur yang mendukung produksi garam, termasuk saluran irigasi, akses jalan, dan fasilitas penyimpanan yang memadai.Â
2. Menggunakan Teknologi Geomembran
- Geo membran adalah teknologi baru, berwujud plastik warna hitam. Alat tersebut dibentangkan di atas lahan ladang garam untuk menampung air agar tidak bercampur dengan tanah maupun sebagai penahan agar air tidak terserap tanah
Keunggulan
- Mampu meningkatkan produksi hingga 50-60% (PT GARAM)
- Menghasilkan kualitas garam puti lebih bagus
- Garam yang dihasilkan tidak bercampur dengan tanah seperti yang terjadi selama ini
- Waktu yang dibutuhkan untuk produksi lebih cepat, jika menggunakan teknologi tradisional dibutuhkan waktu selama 40 hari, namun dengan geo membran hanya membutuhkan waktu 5-10 hari sesuai dengan kebutuhan. Untuk kebutuhan konsumsi rumah tangga dibutuhkan waktu 5 hari, Sedangkan dibutuhkan waktu 10 hari
Kekurangan
- Untuk menutupi satu hektare ladang garam, dibutuhkan dana sekitar Rp 20 juta yang bagi petani sebuah angka yang sangat tinggi
- Geo membran merupakan barang impor yang didatangkan dari Thailand.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!