Mohon tunggu...
Hafizh Nurramadhan
Hafizh Nurramadhan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Roda kehidupan

Jadilah yang bermanfaat walau sekecil biji zarah

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Memperkecil Risiko-risiko Operasional pada Pemanfaatan Teknologi Informasi

28 Desember 2021   15:59 Diperbarui: 28 Desember 2021   16:06 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Hafizh Nurramadhan

Perkembangan teknologi saat ini sangat cepat dan semakin canggih. Tentu teknologi informasi menjadi hal yang sangat bermanfaat bagi manusia dalam segala aktifitas yang dilakukan manusia. Teknologi informasi telah banyak memberikan kemudahan, kenyamanan serta praktis. Tanpa disadari manusia saat ini sangat bergantung pada teknologi informasi.

Kehadiran teknologi tentu dapat membuat pekerjaan menjadi efisien dan efektif. Selain itu dapat memperkecil risiko -- risiko yang akan terjadi. Namun dibalik itu semua, teknologi informasi akan memunculkan risiko - risiko baru yang mungkin saja belum pernah terjadi. Seperti kerusaakan yang terjadi pada system teknologi informasi atau risiko yang terjadi akibat salah dalam pemanfaatan teknologi informasi. Risiko yang muncul pada teknologi informasi merupakan salah satu risiko operasional.

Risiko -- risiko operasional dapat di kategorikan sebagai inherent risk yang berarti risiko yang melekat sudah pasti ada dan tidak dapat dihilangkan. Mengelola risiko operasional  cukup sulit dari pada mengelola risiko lainnya, namun risiko operasional ini lebih mudah untuk di kendalikan. Sehingga membutuhkan pemahaman yang lebih dalam mengelola risiko operasional. 

Bahkan dalam risiko kredit dan risiko pasar juga terdapat risiko operasional, hal ini sudah jelas bahwa cakupan risiko operational sangat luas. Sebagai contoh jika seorang user dari aplikasi pemberian kredit tidak dapat memasukan data yang dibutuhkan untuk membuat pemeringkatan calon debitur baik karena infrastrukturnya bermasalah ataupun karena human error yang berakibat pada hasil pemeringkatan yang tidak akurat dapat berakibat pada risiko kredit tetapi risiko kredit tersebut dipicu oleh risiko operasional.

Risiko operasional akan sangat memberikan dampak yang cukup besar terhadap perusahaan. Risiko tersebut berupa reputasi perusahaan yang dapat turun hal ini dipicu dengan tingkat kepercayaan konsumen terhadap perusahaan tersebut. Sebagai contohnya seorang pelanggan ojek online. 

Dalam aplikasi layanan ojek online tersebut sering terjadi error system yang menyebabkan kesulitan dalam memesan layanan ojek online. Ditambah lagi dengan driver yang tidak safety dan tidak ramah terhadap pelanggan. Apabila hal itu sering terjadi akan menurunkan kepercayaan pelanggan pada perusahaan. Hal itu akan membuat pelanggan akan berpindah ke perusahaan ojek online lain.

Segala risiko yang terjadi tentu ada sumbernya, begitu pula dengan risiko operasional. Risiko operasional berhubungan langsung dengan kemampuan manusia menggunakan dan sistem dari teknologi informasi. Sumber -- sumber risiko operasional yang terjadi antara lain, pertama human error, yaitu kesalahan yang diakibatkan oleh lalainya sumber daya manusia baik secara sengaja maupun tidak sengaja. 

Sebagai contoh, dosen lupa menginput data ke dalam web untuk tugas mahasiswa yang harus dikumpul esok hari. Kedua teknologi informasi yang sulit di gunakan dan belum stabil. Sebagai contoh, seorang pelanggan dalam memesan layanan ojek online harus memahami menu pelayanan yang ada di aplikasi, apabila terlalu sulit dalam proses pemasanan akan menyebabkan pelanggan tidak tertarik dengan layanan tersebut. 

Atau dengan penentuan harga yang di lakukan teknologi tidak stabil, sehingga sering terjadi maintenance. Ketiga tidak ada standard operational procedure yang terapkan pada perusahaan. Sehingga kegiatan operasional yang dilakukan tidak terarah dengan baik dalam mencapai goals yang di inginkan perusahaan.

Selain ketiga risiko yang telah di sebutkan, masih banyak lagi sumber sumber risiko operasional lainnya, seperti penggunaan bahan pokok atau sumber dana dalam kegiatan perusahaan. Kemampuan sumber daya manusia yang di miliki, dan lain -- lain. Risiko operasional sudah pasti tidak dapat dihilangkan, karena berkaitan dengan sistem dan manusia, seperti yang sudah di jelaskan di atas. Namun dalam hal risiko operasional perusahaan dapan meperkecil risiko risiko yang terjadi.

Dalam memperkecil risiko kegagalan sistem, maka perusahaan disarankan membangun Disaster Recovery Center (DSC). DSC adalah sistem cadangan apabila terjadi kegagalan dalam melayani user perusahaan.  Selain itu untuk meperkecil risiko operasional dapat di lakukan dengan pemeliharaan sistem secara teratur.

Selain kegagalan sistem tentu yang harus diperkecil yaitu risiko operasional yang disebabkan manusia itu sendiri. Dalam hal ini perushaan harus memperhatikan sumber daya manusia yang dimilikinya. Apakah sumber daya manusia yang dimiliki dapat beradaptasi dengan teknologi informasi secara baik. 

Dalam hal ini perusahan dapat memperkecil risiko yang terjadi dengan perekrutan karyawan yang sesuai dengan standar perusahaan dan melakukan pelatihan khusus terhadap karyawan dalam meningkatkan kegiatan operasional agar lebih baik, efisien dan efektif. Selain itu perusahaan harus memperhatikan hak hak sumber daya manusia yang dimilikinya seperti kegiatan yang sifatnya refreshing untuk karyawan perusahaan.

Mempekecil risiko operasional dapat dilakukan juga dengan adanya standard operational procedure (SOP). SOP merupakan dokumen yang berisi panduan -- panduan untuk karyawan baik dalam berprilaku, proses teknis atau tata cara yang berulang kali, ataupun pemanfaatan teknologi yang ada pada perusahaan.

Sehingga SOP merupakan dokumen penting yang dapat perusahaan berjalan lebih efisien. Bahkan dengan SOP yang tepat, perusahaan dapat menghemat pengeluaran uang atau pengeluaran yang tidak penting untuk dialokasikan pada kegiatan yang lebih tepat sasaran. Dengan begitu, perusahaan bisa mencapai tujuan atau target dengan lebih mudah.

Selain dapat mengatur tata cara pelaksanaan kegiatan di suatu perusahaan, SOP juga memiliki beberapa tujuan lain yang tidak kalah penting, yaitu sebagai berikut :

  • Membuat cara standar kerja di perusahaan dengan baik untuk menciptakan konsistensi
  • Mengurangi kemungkinan kesalahan dan kerugian akibat miskomunikasi
  • Memastikan kegiatan berjalan sesuai jadwal dan target waktu
  • Mengurangi tingkat risiko penarikan produk
  • Memberikan klarifikasi tentang prosedur kerja yang jelas untuk setiap karyawan
  • Menghasilkan produk atau layanan yang konsisten dan unggul
  • Meningkatkan pendapatan dan keuntungan perusahaan yang lebih baik.

Risiko operasional sudah pasti akan terjadi pada setiap perushaan. Sebaik apapun perusahaan tidak dapat menghindari risiko operasional. Risiko operasional dapat terjadi di sebabkan karena kegagalan sistem atau kelalaian dari sumber daya manusia perusahaan atau pula tingkat kualitas sumber daya manusia yang di miliki perushaan.

Risiko operasional lebih mudah dikendalikan dari pada risiko lainnya. Mengendalikan risiko operasional dpat dilakukan dengan melakukan praktik operasional yang baik. Praktik operasional yang baik seperti pembuatan SOP yang rinci dan mudah dipahami. Selain itu juga pemeliharaan sistem yang di miliki perusahaan, agar tidak terjadi kegagalan sistem yang cukup parah. Tak lupa perusahaan harus melakukan upgrading, baik sumber daya manusia ataupun teknologi yang di miliki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun