Mohon tunggu...
Muhammad Hafizh Anandita
Muhammad Hafizh Anandita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas, Padang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kurangnya Figur Diplomat Minangkabau di Kancah Diplomasi, Apa Tantangan dan Bagaimana Kedepannya?

3 Juli 2024   21:37 Diperbarui: 3 Juli 2024   23:48 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://gurudikdas.kemdikbud.go.id/

PADANG -- Sudah menjadi hal yang tidak diragukan kembali, bagaimana sejarah mengukir para tokoh diplomat yang berasal dari Indonesia dahulu banyak yang berasal dari Minangkabau. Ini menjadi hal yang unik bagaimana sejak dahulu dunia diplomasi Indonesia dihiasi dari para tokoh yang berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat. Daerah Sumatera Barat pun sejak dahulu telah terukir di sejarah bahwa daerah ini memiliki jejak rekam yang cukup banyak sehingga daerah ini dikenang dan memiliki banyak historis sejak dahulu.

Dalam sejarahnya, dunia diplomasi pada awal kemerdekaan dihiasi dengan tokoh-tokoh Minangkabau seperti Muhammad Hatta, Haji Agus Salim, Sutan Syahrir. Tokoh-tokoh tersebut memiliki jasa dan peran yang cukup besar pada masa di awal kemerdekaan terutama dalam aspek diplomasi. Menjadi sebuah pertanyaan, bagaimana nilai kehidupan di Minangkabau sendiri sehingga bisa menghasilkan para diplomat yang berkapabilitas sejak dahulu ?.

NILAI-NILAI DALAM MINANGKABAU

Suku Minangkabau sendiri memiliki adat dan nilai yang didalami oleh setiap individu dimulai dari sejak lahir hingga tiada. Adat dan nilai tersebut yang dipelajari dan didalami itu pun membentuk sebuah karakter dan watak dari tokoh Minangkabau yang mampu berkorelasi dengan dunia diplomasi. Seperti contoh bagaimana orang Minang sejak dahulu diajarkan untuk merantau ke daerah lain dan mampu untuk bertahan di negeri orang, Peribahasa seperti "dima bumi dipijak disitu langik dijunjuang" merupakan bentuk bagaimana orang Minang memiliki kemampuan untuk merantau dan bertahan di tempat lain. Dalam dunia diplomasi, orang Minangkabau pun telah diajarkan untuk memposisikan dirinya dimana dia berada sekaligus menempatkan dirinya sesuai dengan kondisi saat itu.

Falsafah Minangkabau seperti "alam takambang jadi guru" pun merepresentasikan bagaimana para tokoh diplomat Minangkabau. Alam dan kondisi dunia saat ini merupakan tempat belajar kita sebagai individu. Dari hal tersebut, alam mengajarkan kita untuk bertindak berdasarkan apa yang kita telah pelajari dari alam itu sendiri. Misalnya, dunia diplomasi mengajarkan kita untuk bisa berpihak kepada kebenaran dan memperjuangkan kepentingan bersama untuk kedepannya.

Dari kedua nilai yang telah dijelaskan, bisa tergambarkan bagaimana nilai-nilai dalam Minangkabau itu sendiri memiliki korelasi dengan diplomasi. Nilai-nilai tersebut mengajarkan untuk kedepannya sebagai individu mampu untuk bertahan dan menyesuaikan dirinya dimana ia berada. Minangkabau juga mengajarkan bagaimana segala hal itu bisa menjadi pembelajaran untuk kita, pembelajaran tidak hanya sebatas melalui buku dan akademik. Tetapi segala hal yang ada di dunia ini bisa menjadi pembelajaran. Dunia diplomasi tidak selamanya bisa diajari oleh orang lain dan dipelajari melalui buku, diplomasi juga memperlihatkan bagaimana kita bisa menyesuaikan diri dengan kondisi dan juga didapatkan melalui kehidupan sehari-hari.

BAGAIMANA UNTUK KEDEPANNYA ?

Nilai-nilai tersebut merepresentasikan bagaimana tokoh diplomat Minangkabau itu sejak dahulu hingga kini. Saat ini, diplomat yang berasal dari Minangkabau sudah mulai berkurang dan dunia diplomasi di Indonesia berisikan tokoh yang lebih berkompeten di bidang diplomasi. Ini menjadi tantangan kedepannya bagaimana figur diplomat dari Minangkabau belum mendapatkan kesempatannya untuk berkontribusi di dunia diplomasi Indonesia. Nilai dan adat dari Minangkabau pun sudah mulai tergerus sehingga pada akhirnya saat ini dunia diplomasi Indonesia digantikan dengan figur dari luar Minangkabau yang lebih berkompeten secara kualitas maupun kuantitas.

Penanaman dan penguatan nilai dalam Minangkabau merupakan suatu elemen yang harus diperkuat oleh para calon tokoh diplomat Minangkabau itu sendiri. Bagaimana nilai dalam Minangkabau itu sendiri sangatlah berkaitan dengan dunia diplomasi bahkan kerap disebut orang Minang memiliki DNA diplomat dikarenakan sejarah mencatat sejak dahulu dunia diplomasi Indonesia berisikan tokoh-tokoh yang berasal dari Minangkabau.

Untuk kedepannya, diharapkan dunia diplomasi Indonesia berisikan tokoh muda Indonesia yang berasal dari Minangkabau yang mampu mengharumkan Indonesia di kancah internasional. Tokoh Minang tersebut tidak hanya membuktikan bahwa Minangkabau berhasil mencetak diplomat unggul, tetapi Indonesia berhasil mencetak diplomat unggul yang mampu merepresentasikan Indonesia yang beragam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun