Mohon tunggu...
Hafizha Luqman
Hafizha Luqman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030032 / UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

pengangguran yang sukan jajan ngabisin duit

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

20 Tahun Menyajikan Kehangatan, Kisah Inspiratif Penjual Wedang Ronde Susu di Alun-Alun Purworejo

22 Juni 2024   03:42 Diperbarui: 22 Juni 2024   03:47 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


"Saya buka di sini kadang jam 16.30, kadang jam 17.00 sampai jam 12.00 malam. Saya menjual wedang ronde ini juga dengan harga yang cukup terjangkau dan yaitu hanya delapan ribu saja," ungkap Jumali. Selain berjualan di tempat tetap, wedang ronde susu milik Jumali juga dijual dengan gerobak keliling di daerah Sindurjan. "Ada satu yang keliling di daerah Sindurjan," tambahnya.


Wedang ronde susu milik Jumali bukanlah resep turun-temurun, melainkan ia memulai usaha ini dari resep yang diberikan temannya asal Solo. Temannya yang juga seorang penjual wedang ronde mengajari Jumali cara membuat wedang ronde susu, yang kemudian ia kembangkan menjadi usaha di Purworejo.


"Resep ini bukan resep turun-temurun karena saya memang orang asli Purworejo, tapi resep ini wedang ronde ini saya dapatkan dari teman saya asal Solo yang merupakan penjual wedang ronde juga. Saya belajar dari teman saya cara membuatnya dan akhirnya saya membuka usaha di Purworejo ini," jelas Jumali.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Isian wedang ronde susu ini terdiri dari ronde (terbuat dari tepung ketan), roti tawar, kolang-kaling, kacang tanah sangrai, dan agar-agar. Yang menjadi ciri khas dari wedang ronde susu milik Jumali adalah cara mengolah jahenya. Jahe yang digunakan digiling dari rumah kemudian dicampur dengan gula. Ini berbeda dengan ronde lainnya, yang biasanya mengolah jahe dengan cara direbus bersama air gula di dandang, yang sering kali terbuang jika tidak habis.


"Kalau saya beda, jahenya saya giling, dimasak dari rumah, baru saya campur dengan gula. Kalau pedagang lain biasanya direbus pakai dandang. Dulu saya juga pernah seperti itu, tapi kadang sisa jadi sayang ada yang kebuang. Selain itu, saya pakai agar-agar buat topping, jarang juga penjual lainnya pakai agar-agar," ungkap Jumali.


Keunikan cara pengolahan jahe dan penggunaan agar-agar sebagai topping menjadi daya tarik tersendiri bagi pelanggan wedang ronde susu milik Jumali. Tidak hanya diminati oleh kalangan tua, namun banyak remaja juga menjadi pelanggan setia. Meski jarang remaja menyukai minuman tradisional ini, wedang ronde susu milik Jumali menjadi favorit di kalangan muda.


Selain itu, penambahan agar-agar sebagai topping memberikan tekstur yang unik dan menyenangkan. Perpaduan antara ronde yang kenyal, kacang tanah yang renyah, dan agar-agar yang lembut menciptakan sensasi yang berbeda di setiap tegukan. Ini menjadi salah satu alasan mengapa banyak pelanggan setia, baik tua maupun muda, selalu kembali untuk menikmati wedang ronde susu Jumali.


"Pelanggan kebanyakan dari kalangan tua, namun banyak juga dari kalangan muda. Seperti mbak-mbak, mas-mas juga banyak yang ke sini. Saya sengaja menggunakan agar-agar supaya menjadi ciri khas dan daya tari pembeli. Biji kolang-kaling juga saya beri warna hijau sedangkan ronde yang lain biasanya warna merah atau bahkan tidak diberi warna," tutur Jumali.


Beberapa pelanggan juga ada yang menyukai kacang tanahnya yang disangrai menambah aroma khas yang terdapat pada wedang ronde ini. Wedang ronde pada umumnya menggunakan selai kacang, namun ini berbeda karena menggunakan kacang tanah yang disangrai hingga sedikit gosong.


"Saya suka kacang tanahnya yang disangrai, sedikit gosong sehingga wedang rondenya ada aroma khas dari kacang tersebut," ungkap Sri (pelanggan) pada Rabu (19/06/2024).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun