Setelah kurang lebih 1 jam istirahat dan dokumentasi, kami melanjutkan perjalanan. Estimasi pukul 10.00 sampai di puncak sepertinya hal yang mustahil karena jarak dari pos 3 menuju puncak masih sangat jauh. Terlebih kami berjalan dengan santai dan banyak istirahatnya.
Berjalan sekitar 5 menit, di pos 3 ini ada salah satu ikonik dari via gajah mungkur yaitu Kazu Jomblo, pohon tunggal di tengah sabana yang bisa dibilang estetik ini juga menjadi spot foto para pendaki. Kami berhenti lagi sejenak dan berfoto di pohon ini dan langsung melanjutkan perjalanan.
Tak lama dari Kazu Jomblo ini, ada camp area Kandang Kidang, yang merupakan batas area camp terakhir. Di pos ini kami tidak berhenti, kami melanjutkan perjalanan pelan-pelan.
Sekitar 20 menit setelah Kandang Kidang ini, kami mulai melewati hamparan Edelweis yang memenuhi luasnya sabana. Disini kami berjumpa dengan pendaki yang sedang turun, kami sempat bertanya-tanya dan ternyata salah satunya pandai fotografer jadi kami meminta untuk memfotokan rombongan kami.
Setelah berjalan 10 menit, kami tiba di mata air 2 dan mengisi kembali beberapa botol air minum yang sudah habis.
Jalan semakin terjal tidak ada landainya, kami yang ingin cepat sampai puncak tidak mampu berjalan cepat, tiap berjalan 15 menit berhenti untuk mengatur napas. Banyak para pendaki yang sedang turun karena memang waktu sudah semakin siang. Seringkali mereka menyapa dan memberi semangat karena puncak masih jauh.
Sekitar pukul 11.00 kami berhenti untuk istirahat. Kami memutuskan untuk tidur sebentar recharge tenaga. Sekitar 45 menit kami tidur, kami langsung melanjutkan perjalanan. Masih banyak para pendaki yang turun, kami bertanya dengan salah satu pendaki berapa lama lagi kira-kira sampai puncak dan ternyata masih sekitar 1,5 jam.