Manusia dalam kehidupannya tidaklah bergantung pada diri sendiri. Setiap apa yang akan dilakukan seseorang pasti berhubungan dan membutuhkan orang lain. Manusia selain menjadi makhluk individu, juga disebut makhluk sosial.
Maksud dari makhluk individu ialah ketika ia mampu untuk berdiri sendiri atau bertanggung jawab atas dirinya. Bisa dikatakan makhluk sosial karena manusia berinteraksi dengan manusia lainnya demi kebutuhan hidupnya.
Setiap manusia memiliki ciri khas yang berbeda. Baik ciri fisik ataupun psikisnya. Keunikan dan ciri khas masing-masing orang itu yang di jadikan faktor pembeda antara manusia yang satu dengan yang lainnya. Perbedaan itu terletak pada bentuk, ukuran, sifat, dan lain-lainnya.
Sebagai makhluk individu manusia mempunyai peran untuk mewujudkan hal-hal berikut :
1. Mewujudkan harkat dan martabat manusia
Manusia diciptakan oleh Tuhan dengan memiliki harkat dan martabat yang mulia jika dibandingkan dengan makhluk lainnya. Harkat dan martabatnya mulia yang ahrus diakui dan dihargai oleh semua manusia. Allah berfirman dalam QS At-Tin ayat 4
لَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ فِىٓ أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
Artinya : Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
2. Mengupayakan terpenuhinya hak-hak dasarnya sebagai manusia
Sebagai seorang individu yang memilki harkat dan martabat yang mulia. Manusia menuntut pengakuan akan adanya hak asasi dalam dirinya. Seperti hak untuk hidup, hak untuk berkarya, dan hak asasi lainnya. Manusia tidak boleh diberlakukan sewenang-wenang yang bertujuan untuk menindas haknya sebagai manusia.
3. Merealisasikan segenap potensi untuk kesejahteraan hidup
Manusia dibekali bakat dan minat saat diciptakan oleh Tuhan, yang mana satu bakat dan minat itu berbeda antara satu sama lain. Dan potensi tersebut harus digali, diasah, dikembangkan, dan diaplikasikan.
فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚ فِطْرَتَ ٱللَّهِ ٱلَّتِى فَطَرَ ٱلنَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ ٱللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلْقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
Artinya : Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,
Menuntut ilmu pengetahuan, merekayasa teknologi serta memanfaatkan untuk kemakmuran dan kesejahteraan.
3. Kita sebagai manusia diwajibkan untuk menuntut ilmu sebagaimana sabda Rasulullah SAW
طَلَب الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
Artinya : menuntut ilmu itu hukumnya wajib bagi setiap orang muslim
Dengan kita menuntut ilmu kita akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT, sebagainama firman Allah dalam QS Al-Mujadilah ayat 11
..يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَات..
Artinya : ...Niscaya Allah akan menunggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat...
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak terlepas dari pengaruh orang lain. Seseorang tentu tidak bisa melakukan aktivitasnya secara total hanya seorang diri, melainkan membutuhkan orang lain.
Sebagai makhluk sosial berperan untuk me wujudkan hal berikut:
1. Melakukan interaksi dan menciptakan kehidupan berkelompok
Manusia sebagai pribadi mempunyai hakikat sosial. Manusia tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Dan untuk memenuhi kebutuhannya manusia akan berinteraksi dengan sesama manusia.
وَٱلْمُؤْمِنُونَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَآءُ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُونَ ٱلزَّكَوٰةَ وَيُطِيعُونَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥٓ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ ٱللَّهُ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Artinya : Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
2. Menciptakan norma yang mengatur kehidupan sosial
Dalam kehidupan berkelompok, jika manusia tidak bisa berbuat adil dan menjaga harkat serta martabat manusia lainnya maka akan tercipta ketidakteraturan. Oleh karena itu, dalam kehidupan berkelompok dan bermasyarakat manusia membutuhkan norma-norma sosial sebagai patokan dalam bertingkah laku. Norma yang dibutuhkan yaitu: Norma agama, Norma kesusilaan, Norma kesopanan atau adat, Norma hukum. Allah SWT berfirman :
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا
Artinya : Sesungguhnya Allah menyuruhmu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya. Dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia, hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sesungguhnya Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. – (Q.S An-Nisa: 58)
Ayat di atas menyuruh kita sebagai manusia agar berperilaku adil sesama manusia agar dalam bermasyarakat bisa teratur.
3. Mengupayakan terlaksananya kewajiban
Kewajiban manusia yang dasar untuk menghargai hak orang lain serta mentaati norma yang berlaku dalam masyarakat. Manusia tidak bisa menuntut hak tanpa melaksanakan kewajiban.
Dan juga sebaliknya manusia tidak melulu memikirkan dan melaksanakan kewajibannya tanpa mmperdulikan haknya. Maksudnya antara hak dan kewajiban manusia, baik senagi makhluk social maupun individu harus seimbang. Allah SWT berfirman dalam Al quran :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّـهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنكُمْ ۖ فَإِن تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّـهِ وَالرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّـهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا
Artinya : "Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan kepada para pemimpin di antara kamu. Kemudian jika kamu berselisih pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah dan RasulNya, jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhir. Yang demikian itu lebih utama dan lebih baik akibatnya." (QS. An-Nisa[4]: 59)
Ayat di atas menerangkan bahwa kita sebagai manusia wajib mentaati Allah, rosul dan para pemimpin kita. Jika kita mentaati pemimpin kita pastinya kita juga mentaati norma-norma yang berlaku di masyarakat.
Manusia punya cara tersendiri untuk dapat mempertahankan hidupnya dan tentu saja manusia memiliki strategi yang akan dan bahkan harus dijalankannya. Sehingga kehidupannya dengan masyarakat dan organisasi sosial merupakan keharusan.
Manusia diberikan kemampuan berfikir supaya bisa mempertahankan hidupnya. Muncullah suatu cara agar manusia dapat memenuhi kebutuhannya dan bisa bersaing atau mengalahkan orang lain yang dinamakan politik.
Dengan politik manusia bisa merencanakan dan menyusun strategi dalam bertindak. Dalam kehidupan manusia selalu ditandai dengan adanya penentuan atas pilihan-pilihan dalam menjalani hidupnya.
Setiap individu mempunyai hak sebenarnya (hakiki). Setiap manusia berhak ikut dalam menjalankan suatu poltik di negerinya. Politik adalah usaha atau proses perseorangan atau kelompok dalam suatu pemerintahan yang mempunyai tujuan tertentu. Biasanya politik cenderung mengarah pada kekuasaan negara. Jika seseorang bergerak dalam dunia politik, setidaknya mereka mempunyai ilmu politik yang mempelajari kekuasaan, hukum, pengambilan keputusan dan kebijakan. Jika ingin berperan dalam pemerintahan negaranya seseorang dapat masuk dalam suatu politik.
Manusia adalah makhluk politik yang merupakan bagian pokok yang melaksanakan aktifitas-aktivitas politik kenegaraan, baik sebagai pelaku utama ataupun tujuan. Agar tujuan tercapai, setiap orang harus dapat menunjukan partisipasi dalam kegiatan yang berkaitan dengan warga negara yang bertujuan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan pemerintah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H