Sajak yang Adil Meski Dalam Mimpi
Dengarkan lah Hutan
Mereka telah mengizinkan kita bermain dengannya
Lihatlah Angin
Ia senang kita menerbangkan layang-layang bersamanya
Maka kenapa kita memutilasi Alam?
Membiarkan Tanah menjadi sakit
Membuatnya mengamuk sepanjang hari
Menjadikan Alam berencana memberi bencana
Manusia perlu adil!
Harus bersikap bijak dengan Alam
Bukan hanya sekedar kata-kata
Lebih dari tindakan yang bermakna
Adil sesama penghuni Bumi
Dari dalam pikiran hingga tindakan
Saling menghidupi meski dalam mimpi
Ketika jiwa telah pergi
. . .
Puisi yang Menganggur
i
Bangun pagi mungkin tenang pada awalnya
Tapi masih teringat
Masih kosong
Meski masih ada
Tidak kurang. Tidak lebih
Tapi ada
Meski tidak banyak asa. Tapi tidak putus asa
Nikmati saja
Masih ada
ii
Di perjalanan,
aku melahirkan berlusin pemikiran
Bukan sekedar pernyataan
namun pertanyaan yang menuntut jawaban