Mohon tunggu...
I Hafizal
I Hafizal Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan

Ergo est scribo

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Bayaran dan Bonusan Lainnya

3 Maret 2022   12:00 Diperbarui: 3 Maret 2022   12:06 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sajak yang Adil Meski Dalam Mimpi

Dengarkan lah Hutan
Mereka telah mengizinkan kita bermain dengannya
Lihatlah Angin
Ia senang kita menerbangkan layang-layang bersamanya

Maka kenapa kita memutilasi Alam?
Membiarkan Tanah menjadi sakit
Membuatnya mengamuk sepanjang hari
Menjadikan Alam berencana memberi bencana

Manusia perlu adil!
Harus bersikap bijak dengan Alam
Bukan hanya sekedar kata-kata
Lebih dari tindakan yang bermakna

Adil sesama penghuni Bumi
Dari dalam pikiran hingga tindakan
Saling menghidupi meski dalam mimpi
Ketika jiwa telah pergi

. . .

Puisi yang Menganggur

i
Bangun pagi mungkin tenang pada awalnya
Tapi masih teringat
Masih kosong

Meski masih ada
Tidak kurang. Tidak lebih
Tapi ada

Meski tidak banyak asa. Tapi tidak putus asa
Nikmati saja
Masih ada

ii
Di perjalanan,
aku melahirkan berlusin pemikiran
Bukan sekedar pernyataan
namun pertanyaan yang menuntut jawaban

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun