Mohon tunggu...
I Hafizal
I Hafizal Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan

Ergo est scribo

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Bisnis Menggoda Batu Bara Menghasilkan Bencana

15 April 2019   18:30 Diperbarui: 16 April 2019   07:31 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
twitter.com/watchdoc_ID

Terjadi di beberapa lokasi, dalam Sexy Killers, PLTU sudah memberikan keuntungan bagi masyarakat untuk hidup terang dengan listrik. Namun tidak sedikit bagi mereka malah rugi dan bahkan mati karenanya. Pembakaran batu bara ialah cara supaya pembangkit mendapat energi untuk menghasilkan listrik. 

Ada bakar-bakar maka ada api kemudian maka ada asap. Asap hasil dari pembakaran ini telah menjadi polusi bagi masyarakat di sekitar pembangkit. Meski yang katanya asap yang disemburkan tidak begitu berbahaya karena sudah ada proses penyaringan. Namun siapa yang tahu?

Mereka yang tinggal di sekitar PLTU satu-satu telah mengungsi. Bagi yang tidak mengungsi maka akan merugi. Kesehatannya terancam, banyak warga yang sudah terkena ISPA, asma, dan juga kanker. Kemungkinan disebabkan karena bernafas dengan udara yang sudah tercemar oleh asap PLTU. Selain berdampak pada tubuh manusia, zat racun dari asap PLTU juga merusak lingkungan. 

Tanah akan terkontaminasi dari zat dalam asap sehingga tidak lagi menjadi subur, tanaman akan mati dan tidak layak lagi untuk ditanami. Perkebunan di sekitar PLTU akan sulit untuk bertahan.

Sexy Killers telah memberikan gambaran jelas bahwa batu bara telah mengambil alih setiap elemen yang ada disekitar kita, tanah, air, dan udara. Mereka tanpa berpikir dua kali mencemari setiap elemen. Namun memang sulit bagi kita untuk hidup tanpa energi hasil batu bara tersebut.

Jika tulisan ini terlalu panjang dan menjenuhkan. Silakan lihat sendiri dan menjadi saksi para penjahat, eh, maksudnya pejabat, dalam bermain peran di drama memenangkan batu bara.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun