Mohon tunggu...
Hafizah Zarga Anggrayni
Hafizah Zarga Anggrayni Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi saya berkelana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Dasar Kuat untuk Masa Depan Anak

5 Juni 2023   10:28 Diperbarui: 5 Juni 2023   10:50 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan adalah proses yang tak hanya terjadi di sekolah atau lembaga pendidikan formal, tetapi juga di rumah, di mana keluarga memainkan peran penting sebagai agen pembelajaran utama bagi anak-anak. Pendidikan keluarga melibatkan interaksi, nilai-nilai, norma, dan pengetahuan yang ditransmisikan oleh orang tua kepada anak-anak mereka. Pendidikan keluarga membentuk dasar kuat bagi perkembangan holistik anak, mempengaruhi keterampilan sosial, moral, dan akademik mereka.

Dalam pendidikan keluarga, orang tua berperan sebagai pendidik utama. Mereka bertanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang merangsang pembelajaran dan perkembangan anak-anak mereka. Berikut adalah beberapa aspek penting dalam pendidikan keluarga:

1. Nilai dan Norma: Keluarga adalah tempat di mana anak-anak pertama kali belajar tentang nilai-nilai dan norma-norma yang akan membentuk dasar moral mereka. Orang tua perlu mengkomunikasikan nilai-nilai seperti kejujuran, kerja keras, empati, dan tanggung jawab kepada anak-anak mereka. Dengan memberikan contoh yang baik dan melibatkan anak-anak dalam diskusi tentang nilai-nilai tersebut, orang tua membantu membentuk karakter anak-anak mereka.

2. Komunikasi Efektif: Komunikasi yang baik antara orang tua dan anak-anak adalah kunci dalam pendidikan keluarga. Orang tua harus membuka saluran komunikasi yang terbuka dan membangun hubungan yang kuat dengan anak-anak mereka. Ini mencakup mendengarkan dengan penuh perhatian, memberikan umpan balik yang konstruktif, dan menjaga dialog yang terbuka. Dengan cara ini, anak-anak merasa didengar dan diberdayakan untuk berbagi pemikiran dan perasaan mereka.

3. Pembelajaran Sehari-hari: Pendidikan keluarga terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Orang tua dapat menciptakan situasi belajar di rumah dengan melibatkan anak-anak dalam kegiatan sehari-hari seperti memasak, berkebun, atau merawat hewan peliharaan. Ini adalah kesempatan untuk mengajarkan keterampilan praktis, meningkatkan pemahaman konsep matematika atau sains, dan mengembangkan keterampilan hidup.

4. Pembatasan Waktu Layar: Dalam era digital saat ini, penting bagi orang tua untuk mengatur dan membatasi waktu yang dihabiskan anak-anak di depan layar. Pendidikan keluarga juga termasuk mengajarkan anak-anak tentang penggunaan yang bertanggung jawab dan sehat terhadap teknologi. Orang tua perlu memberikan contoh yang baik dengan membatasi waktu mereka sendiri dan melibatkan anak-anak dalam aktivitas yang lebih bermanfaat di luar layar.

5. Kerja Sama dengan Sekolah: Pendidikan keluarga bukanlah pengganti pendidikan formal di sekolah. Orang tua perlu menjalin hubungan yang baik dengan guru dan staf sekolah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun