Pemberdayaan perempuan adalah isu yang terus menjadi fokus perhatian global. Di berbagai belahan dunia, perempuan telah lama menjadi pilar pembangunan sosial dan ekonomi. Namun, peran perempuan dalam pembangunan belum selalu mendapatkan pengakuan yang seharusnya. Pentingnya pemberdayaan perempuan dalam konteks perkembangan sosial dan ekonomi, serta peran program-program Pemberdayaan Perempuan dalam meningkatkan kualitas hidup perempuan.Â
   Sebelumnya , dalam teori feminisme yang dijelaskan oleh Rosemarie (1989) dan Achmad (1994) dalam penelitian Farida Hydro Foilyani (2009: 85-85), konsep ini bertujuan untuk mengangkat harkat dan martabat perempuan sebagai manusia. Tujuan akhirnya adalah memberikan kemandirian kepada perempuan melalui menciptakan lingkungan baru yang menghilangkan ketidaksesuaian dan memulihkan ketegaklurusan dalam keberadaan perempuan. Dalam konteks ini, pemberdayaan perempuan menjadi landasan utama untuk mencapai tujuan ini.
   Program pemberdayaan perempuan di Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1978. Melalui pemberdayaan, beberapa daerah telah memperoleh hasil memadai dalam meningkatkan kapasitas diri, meningkatkan ekonomi, meningkatkan kesehatan, meningkatkan kualitas hidup kaum perempuan. Namun masih banyak perempuan di Indonesia yang belum tersentuh oleh program pemberdayaan baik di perkotaan terlebih di pedesaan.
   Untuk memahami pentingnya pemberdayaan perempuan, kita perlu melihat ke belakang dan menggali sejarah peran perempuan dalam pembangunan. Di banyak masyarakat tradisional, perempuan seringkali berperan sebagai penjaga rumah tangga dan keluarga. Namun, seiring berjalannya waktu, peran perempuan mulai berkembang dan mencakup berbagai sektor pembangunan. Pada abad ke-20, terjadi perubahan dramatis dalam peran perempuan. Perempuan mulai aktif di dunia kerja, memperoleh hak politik, dan terlibat dalam berbagai sektor ekonomi. Perubahan ini membuat perempuan lebih banyak kesempatan untuk berkontribusi pada pembangunan sosial dan ekonomi.
  Peran perempuan dalam pembangunan sangat penting karena perempuan merupakan setengah dari populasi global. Pemberdayaan perempuan bukan hanya masalah hak asasi manusia, tetapi juga masalah kebijakan yang cerdas. Ketika perempuan diberdayakan, mereka dapat berperan aktif dalam perkembangan sosial dan ekonomi, menghasilkan manfaat bagi masyarakat dan negara secara keseluruhan.
  Pemberdayaan perempuan mengacu pada upaya untuk memberikan perempuan kendali atas hidup mereka sendiri. Ini termasuk memberikan akses yang adil terhadap sumber daya, pendidikan, pekerjaan, dan pengambilan keputusan. Ada beberapa konsep kunci dalam pemberdayaan perempuan, termasuk kesetaraan gender, keadilan sosial, dan hak asasi perempuan. Pemberdayaan perempuan bertujuan untuk menghilangkan ketidaksetaraan gender dan memberikan perempuan kesempatan yang sama dengan laki-laki. Pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender saling terkait. Pemberdayaan perempuan adalah sarana untuk mencapai kesetaraan gender. Ketika perempuan diberdayakan, kesetaraan gender dapat terwujud, dan masyarakat dapat mencapai potensinya sepenuhnya.
 Tantangan pertama yang dihadapi perempuan adalah diskriminasi gender dan ketidaksetaraan. Di banyak masyarakat, perempuan masih menghadapi hambatan dalam akses terhadap pendidikan, pekerjaan, dan pengambilan keputusan. Kekerasan terhadap perempuan merupakan masalah serius yang dihadapi banyak perempuan di seluruh dunia. Ini termasuk kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan seksual, dan perdagangan manusia. Kekerasan ini menghambat perempuan untuk mencapai potensinya. Banyak perempuan masih menghadapi akses terbatas ke pendidikan berkualitas dan pekerjaan yang layak. Hal ini menghambat kemampuan mereka untuk berkontribusi pada pembangunan sosial dan ekonomi.
   Untuk mengatasi tantangan-tantangan yang dihadapi perempuan, program pemberdayaan ekonomi telah diperkenalkan. Program ini mencakup pelatihan, bantuan modal, dan akses ke pasar yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam ekonomi. Pendidikan dan pelatihan keterampilan juga penting dalam pemberdayaan perempuan. Ini membantu perempuan memperoleh keterampilan yang dibutuhkan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan memajukan karier mereka. Program dukungan kesehatan dan kesejahteraan membantu perempuan mengatasi masalah kesehatan dan sosial yang mereka hadapi. Ini berdampak positif pada kualitas hidup mereka dan perkembangan masyarakat secara keseluruhan.
  Salah satu dampak pemberdayaan perempuan yang signifikan adalah peningkatan partisipasi mereka dalam ekonomi. Ketika perempuan memiliki akses yang sama ke pekerjaan dan sumber daya ekonomi, ini berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif. Program pemberdayaan perempuan juga telah membantu mengurangi tingkat kekerasan terhadap perempuan. Ketika perempuan merasa lebih kuat dan memiliki dukungan, mereka lebih mampu melawan kekerasan dan melindungi diri mereka sendiri. Program dukungan kesehatan dan kesejahteraan telah membantu memperbaiki kondisi kesehatan dan pendidikan perempuan. Ini berdampak positif pada kualitas hidup mereka dan perkembangan masyarakat secara keseluruhan.
  Program pemberdayaan perempuan dapat diimplementasikan melalui berbagai metode, seperti pelatihan, dukungan keuangan, dan pemberian akses terhadap sumber daya ekonomi. Penting untuk memilih metode yang sesuai dengan konteks dan kebutuhan lembaga pendidikan non formal. Kolaborasi antara pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan sektor swasta seringkali diperlukan dalam implementasi program pemberdayaan perempuan di lembaga pendidikan non formal. Mereka bekerja sama untuk menyediakan sumber daya dan dukungan yang diperlukan.
  Meskipun banyak program pemberdayaan perempuan di lembaga pendidikan non formal telah mencapai kesuksesan, mereka juga menghadapi berbagai tantangan. Termasuk dalam tantangan tersebut adalah pembiayaan, dukungan masyarakat, dan perubahan budaya yang diperlukan untuk mengatasi diskriminasi gender di konteks pendidikan non formal.
  Untuk memastikan efektivitas jangka panjang, upaya menjaga keberlanjutan program pemberdayaan perempuan di lembaga pendidikan non formal sangat penting. Ini melibatkan perencanaan yang cermat, pembiayaan berkelanjutan, dan pelibatan aktif dari berbagai pihak. Pemerintah dan organisasi non-pemerintah memiliki peran penting dalam menjaga keberlanjutan program pemberdayaan perempuan di lembaga pendidikan non formal. Mereka harus bekerja sama untuk memastikan bahwa program-program ini terus berjalan dan memberikan manfaat yang berkelanjutan di sektor pendidikan non formal. Kolaborasi lintas sektor juga merupakan faktor kunci dalam menjaga keberlanjutan program pemberdayaan perempuan di lembaga pendidikan non formal. Ketika pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan sektor swasta bekerja bersama, mereka dapat mencapai hasil yang lebih baik.
  Jadi, dalam rangka mencapai pembangunan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan, pemberdayaan perempuan di lembaga pendidikan non formal adalah kunci penting. Mendorong pemberdayaan perempuan di lembaga pendidikan non formal adalah tugas bersama yang melibatkan masyarakat, pemerintah, dan lembaga-lembaga lainnya. Hanya dengan upaya bersama kita dapat mencapai masyarakat yang lebih adil dan berkelanjutan di mana perempuan memiliki peran yang kuat dan setara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H