Mohon tunggu...
Hafiz Abdul Mateen
Hafiz Abdul Mateen Mohon Tunggu... Lainnya - Baik

Kebenaran akan selalu bersinar walaupun dihadapan orang-orang yang buta

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Vaksin corona - Apakah perlu vaksin untuk menghentikan pandemi covid?

25 Oktober 2020   11:53 Diperbarui: 25 Oktober 2020   20:00 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hafiz Abdul Mateen

Akhir akhir ini kita di landa pandemi virus yang sangat populer di dunia yang bernama covid 19, virus yang katanya berasal dari Wuhan ini sukses membuat umat manusia di dunia menjadi panik  lantaran banyaknya berjatuhan korban yang meninggal dunia akibat virus ini.

Namun bagaimana cara kita agar bisa menghentikan pandemi ini? Apakah dengan psbb terus menerus atau dengan vaksin? Menurut saya itu tidak perlu karena psbb hanya membuat rakyat semakin sengsara lantaran yang lagi bekerja tiba tiba di suruh berhenti bekerja dan membuat ekonomi menjadi semakin susah di kalangan masyarakat kecil.

Dan vaksin, apakah perlu harus dengan vaksin? Mungkin bagi sebagian orang percaya bahwa vaksin mampu menghentikan pandemi namun apa itu sudah di coba kepada manusia? Dan efek atau dampaknya itu apa, yang aneh itu dari sekian banyak penyakit mematikan di dunia contoh nya seperti virus HIV/AIDS itu sampai sekarang belom ada vaksin atau obat nya dan masih tahap pencarian kenapa yang covid 19 yang hanya penyakit lebih rendah dari HIV malah seakan-akan seperti penyakit yang mematikan bahkan membuat panik seluruh dunia, kenapa tidak panik terhadap penyakit lain yang sama atau bahkan lebih mematikan.

Karena menurut saya yang membuat pandemi ini menjadi sangat mengerikan adalah karena data statistik dan juga berita yang terus menerus di siarkan di Indonesia ini. Data yang kita tidak tau itu benar atau tidak membuat masyarakat panik dan takut kemudian stres dan akhirnya menimbulkan penyakit dan seakan-akan seperti terkena corona virus ini padahal tidak, dan berita yang selalu menyiarkan tentang kematian karena covid secara terus menerus membuat pikiran orang menjadi takut dan lemah serta membuat imun tubuh rendah.

Padahal di situs web https://m.liputan6.com/global/read/4267375/who-225700-orang-indonesia-meninggal-per-tahun-akibat-rokok di situ menjelaskan bahwa Setiap tahun, WHO mengatakan bahwa ada sekitar 225.700 orang di Indonesia yang meninggal akibat merokok, atau penyakit lain yang berkaitan dengan tembakau, Dalam rilisnya, WHO menyebutkan data terbaru yang dikeluarkan oleh Global Youth Tobacco Survey (GYTS) tahun 2019. Dan dalam situs https://www.google.com/amp/s/m.merdeka.com/amp/peristiwa/data-terkini-jumlah-korban-virus-corona-di-indonesia.html di situ menyebutkan berita terbaru pada Selasa (20/10):
Kasus positif Covid-19 di Indonesia bertambah 3.602 menjadi 368.842 orang. Jumlah pasien sembuh bertambah 4.410 menjadi 293.653 orang. Jumlah kasus meninggal bertambah 117 menjadi 12.734 orang.

Lihat perbandingan jumlah kematian karena rokok dalam setahun dan jumlah kematian karena covid  yang sudah berjalan mungkin kita katakanlah sejak februari atau maret lalu, jumlah kematian karena rokok jauh lebih besar di banding covid tapi kenapa media selalu memberitakan covid terus menerus padahal di sana ada banyak penyakit mematikan lain yang lebih berbahaya.

Karena situasi seperti ini menyebabkan penduduk menjadi resah dan gelisah dan menyebabkan stres kemudian menjadi timbul penyakit lain dan akhirnya ketika di tes swab atau pcr maka hasilnya positive padahal itu bukan karena cirina. Nanti saya akan bahas tentang ketidak akuratan alat tes di rumah sakit yang pepaya dan domba pun bisa positif korona pada artikel mendatang.

Jadi seperti dulu ketika ibu siti Fadilah yang menolak vaksin flu burung dan ternyata Indonesia bebas flu burung sampai sekarang tanpa vaksin, hidup ibu siti Fadillah pahlawan kita semua, covid tidak perlu vaksin pun menurut saya bisa hilang jika pemerintah stop memberikan ketakutan berita tentang korona ini dan mulai hidup biasa layaknya Indonesia yang sehat seperti dahulu.
Kita lihat saja wuhan sekarang yang menjadi awal mulai pandemi ini mereka mengadakan pesta perkumpulan merayakan karena sudah bebas korona dengan tanpa mematuhi protokol, dan lihat saja aksi para pendemo kemaren tentang RUU cipta kerja mereka berkerumun ada yang tanpa masker namun sejauh ini masih hanya beberapa yang di katakan positif itupun benar atau tidak nya kita tidak tau saya pun ikut demo 2 kali di kota yang berbeda namun tidak ada yang terinfeksi tuh malah sehat sehat saja.

Jadi kesimpulan nya tidak perlu vaksin karena itu belum jelas dan bayar atau tidak jika bayar maka ini akan menjadi beban lagi bagi masyarakat kalangan bawah jadi jangan memberatkan masyarakat yang sedang terpuruk saat ini kita tinggal jalani saja kehidupan normal seperti biasa dan berdoa agar pandemi ini cepat berakhir, dan pakai masker ketika akan pergi saja karena masker juga membuat pernapasan kita sesak sebenarnya karena menghirup karbon dioksida sendiri.

Jadi kita hanya perlu hidup seperti biasa lagi kita lawan virus ini dengan keberanian karena masih banyak penyakit yang lebih berbahaya dari korona jadi jangan terpikirkan korona terus nanti malah membuat stres mending kita hidup sehat makan secara teratur dan sehat olahraga dan jangan begadang

Semoga bermanfaat
Hafiz Abdul Mateen. Mahasiswa komunikasi penyiaran islam IAIN Syekh Nurjati

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun