Mohon tunggu...
Muhammad F. Hafiz
Muhammad F. Hafiz Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menulis sebagai profesi dan amal.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bertukar-baca: Ayo Bikin Perpus Seluas Kota

21 Maret 2024   18:22 Diperbarui: 21 Maret 2024   18:23 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah kita selalu tahu judul buku apa saja di rumah tetangga? Sebagian besar mungkin akan menjawab tidak tahu. Tapi bagaimana jika mengetahui koleksi buku tetangga, apakah Anda akan membeli buku yang sama?

Mengapa tidak dipertukar-baca saja? Anda bisa membeli judul lainnya supaya bahan bacaan makin variatif.

Dengan begitu kita bisa membaca banyak judul. Sebab Anda sendiri, tetangga sebelah rumah, tetangga di ujung jalan, bahkan warga satu komplek mengoleksi buku berlainan judul. Buku yang barusan Anda beli, bisa dipertukar-baca dengan tetangga satu lingkungan tempat tinggal.

Kita tidak lagi cuma mengandalkan perpustakaan konvensional dengan koleksi buku dalam satu gedung. Melainkan perpustakaan yang luas dalam satu komplek perumahan. Ini akan menjadi perpustakaan yang sangat luas di masa depan, sewaktu konsep bertukar-baca ini melebar hingga ke komplek perumahan lainnya.

Lama-kelamaan akan menjadi perpustakaan seluas kota dengan koleksi buku di rumah setiap waga kota. Mungkin kita bisa memberi nama konsep bertukar-baca ini dengan Wide Area Link Library (WALL). Perpustakaan yang berbasis open source.

Lantas apa caranya agar judul buku di rumah seseorang diketahui oleh warga lainnya? Sudah  pasti WALL menyediakan data-base judul buku warga satu kota.

WALL yang berbasis open-source tentu saja akan menjalankan ativitas bertukar-baca ini dengan sistem online. Mungkin saja WALL akan menyediakan aplikasi berbasis Android yang sudah populer di kalangan warga kota. WALL yang berperan sebagai perantara bertukar-baca, memiliki data-base judul buku.

Komponen lainnya dalam konsep WALL, selain data-base judul buku adalah Relawan Pustaka. Yakni volunteer yang bekerja melakukan sosialisasi WALL, pendataan judul, dan pelaksana proses bertukar-baca.

Selain mereka, ada lagi Partisipan Bertukar-baca. Mereka adalah Anda sendiri dan warga kota lainnya pemilik buku yang tercatat dalam data base WALL. Lalu ada Peminat Bertukar-baca. Yaitu warga kota yang memanfaatkan keberadaan WALL untuk mendapatkan bahan bacaan.

Bagaimana mengantar-jemput buku yang ingin dipinjam? Menarik jika WALL melakukan kerjasama dengan pihak ketiga seperti perusahaan ojek online. Kita bisa membayangkan perusahaan seperti Gojek punya fitur Go Book selain Go Food yang mengantar makanan.

Tetapi mengunjungi sendiri rumah Partisipan Bertukar-baca sungguh akan memberi nilai positif dalam relasi antar-warga. Warga akan saling terhubung, mengembangkan silaturrahmi, saling menumbuhkan pertemanan oleh sebuah alasan: buku.

Hal ini bisa menjadi tenaga penggerak relasi-antar warga kota di tengah kecenderungan sikap asosial yang kian menjadi. Walaupun kita tahu gagasan WALL ini tak mudah diwujudkan. Akan tetapi ada gambaran tahapan operasional WALL yang bisa kita lakukan.

Ada empat tahapan persiapan hingga pelaksanaan operasional WALL. Keempatnya adalah, pertama building application untuk menjalankan aktivitas online, kemudian persiapan pusat data yang dinamakan WALL Head.

Berikutnya tahap sosialisasi melalui akun-akun media sosial, promosi di media massa konvensional, dan penempatan booth promo di pusat-pusat keramaian. Selanjutnya pendataan bahan bacaan dan pendataan Partisipan Bertukar-baca.

Building Application
Aplikasi utama sebagai aplikasi WALL adalah aplikasi berbasis Android. Melalui aplikasi yang terhubung dengan data-base, Peminat Bertukar-baca dapat melihat koleksi bahan bacaan dan mengetahui nama dan alamat pemilik bahan bacaan.
Selanjutnya menghubungi Partisipan Bertukar-baca, baik secara mandiri maupun dengan bantuan Relawan Pustaka WALL (admin).

WALL Head
Wall Head adalah pusat data bahan bacaan dan data Partispan Bertukar-baca. WALL Head diselenggarakan oleh para Relawan Pustaka. Mereka bertugas sebagai administratur sistem dan petugas pendataan.

Sosialisasi Program WALL
Tahap sosialisasi ini bersamaan dengan tahap pendataan bahan bacaan dan pendataan Partisipan Bertukar-baca. Tahap sosialisasi adalah pengenalan keberadaan dan program-program WALL melalui media sosial.
WALL menyiapkan dan mengelola akun-akun media sosial, menghubungi dan mengkoordinasikan pemberitaan di media massa konvensional, dan menyiapkan dan mengisi booth promo atau bentuk-bentuk lain sosialisasi.

Pendataan
Proses pendataan bahan bacaan dan pendataan Partisipan Bertukar-baca dilaksanakan oleh Relawan Pustaka. Pendataan dilakukan dengan tatap muka maupun secara online. Pendataan dimulai sejak masa sosialisasi program WALL dan dilaksanakan terus-menerus.

Cukup mengasikkan, bukan? WALL yang membantu menjalin interaksi dalam proses bertukar-baca memungkinkan penguatan komitmen sosial antarwarga. Membangun nilai pertemanan dan hubungan-hubungan positif sesama warga kota.

Selain itu tentu saja memudahkan setiap orang untuk mendapatkan bahan bacaan yang menjadi daya dorong peningkatan minat baca warga kota.[]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun