Kata remaji tidak ada, yang sama halnya dengan kata santriwan yang juga tak ada. Meskipun ada kata santriwati yang menunjuk kepada santri berjenis-kelamin perempuan. Kemudian ada kata pramugari dengan pramugara. Di mana kata pramugara oleh KBBI tidak dimaksudkan sebagai karyawan laki-laki di perusahaan pengangkutan umum yang bertugas melayani penumpang. Pramugari dan pramugara bukan pembedaan jenis kelamin.
Bagaimana dengan kata pahlawan? Apakah ada kata pahlawati untuk menyebut seorang perempuan yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran, atau pejuang yang gagah berani? Di KBBI kata itu tak ada.
Sama halnya dengan kata bangsawan yang tidak disandingkan dengan bangsawati. Hartawan dengan hartawati, ilmuwan dengan ilmuwati, budayawan dengan budayawati, atau sejarawan dengan sejarawati. Tak ada sebutan khusus untuk istilah-istilah itu bagi perempuan.
Begitu pula tak ada cendikiawati karena hanya ada cendikiawan. Tak ada kamerawati, pustakawati, dermawati, dan relawati. Walaupun di KBBI ada kata kamerawan, pustakawan, dermawan, dan relawan.
Tetapi tentu saja tidak berarti tak ada perempuan kaya raya walaupun di KBBI tak ada kata jutawati. Sebab yang ada hanya kata jutawan saja yang merujuk kepada orang dengan kekayaan jutaan.
Bagaimana dengan pembedaan laki-laki dan perempuan untuk nama orang? Anak laki-laki yang oleh orangtuanya diharapkan memperoleh banyak karunia, diberi nama dengan Kurniawan. Jika perempuan namanya menjadi Kurniawati. Anak laki-laki yang diharapkan menjadi laki-laki setia setelah dewasa diberi nama Setiawan. Perempuan akan bernama Setiawati.
Tetapi tak ada nama perempuan Gunawati, Hendrawati, atau Hartawati. Cuma laki-laki saja dengan nama Gunawan, Hendrawan, dan Hartawan.
Kalau laki-laki yang diharapkan punya keindahan perilaku seperti indahnya mega merah menjelang petang, tidak diberi nama Megawan seperti perempuan yang bernama Megawati. Laki-laki yang budi pekertinya indah laksana mega merah diberi nama Kurnia Mega.[]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H