Pada tanggal 4 Juni kemarin pusat kesehatan hewan (puskeswan) Tangerang Selatan telah membuka pendaftaran steril gratis bagi yang memiliki ktp Tangerang Selatan. Tak hanya Tangerang Selatan, banyak daerah lain yang UPDT puskeswannya yang telah melaksanakan sterilisasi dan vaknsinasi gratis. Rata-rata program ini diperuntukkan untuk kucing domestik yang dipelihara ataupun kucing liar (feral cats).
Mungkin muncul pertanyaan mengapa pemerintah perlu peduli pada isu ini? Apa urgensi pemerintah untuk mengurusi populasi kucing liar?
Masalah kucing liar ini sebenarnya adalah masalah yang mendesak di banyak kota dan daerah di Indonesia. Pemerintah haruslah turut aktif untuk mengatasi isu ini karena dampaknya yang luas, bahkan meliputi kesehatan masyarakat, kesejahteraan hewan, lingkungan, bahkan ekonomi.
Sebelum itu penting untuk mengetahui apa itu sterilisasi. Menurut alodoc sterilisasi adalah tindakan untuk mencegah kucing jantan dan betina untuk bereproduksi melalui prosedur medis.
Salah satu alasan mengapa pemerintah wajib peduli terhadap ledakan populasi kucing liar adalah karena beberapa masalah kesehatan yang dapat ditularkan kucing liar kepada manusia. Kucing liar kerap kali hidup tidak higienis dan makan segala sesuatu yang ditemukan di sembarang tempat, hal ini dapat membuat kucing mudah terserang penyakit dan menjadi inang bagi berbagai parasit dan kutu.
Salah satu penyakit yang bisa menular melalui perantara kucing, atau lebih jelasnya kotoran kucing, adalah Toksoplasma gondii. Menurut alodoc sebenarnya Toksoplasma gondii ini bisa berasal dari semua hewan, akan tetapi kucing adalah pembawa utamanya.
Alasan selanjutnya mengenai mengapa pemerintah harus peduli terhadap ledakan populasi kucing liar adalah karena untuk kesejahteraan hewan. Pemerintah yang bertugas mengawasi sebuah daerah memiliki tanggung jawab untuk mengawasi kesejahteraan semua makhluk hidup, termasuk hewan liar. Hewan liar sering kali harus berhadapan dengan predator, sulitnya menemukan makanan dan akses air, apalagi hewan liar yang ada di perkotaan besar memiliki resiko lebih besar untuk tertabrak kendaraan.
Oleh karena itu dengan diadakannya program sterilisasi dapat mengurangi kelahiran hewan liar yang tidak diinginkan dan memperkecil resiko akan banyak hewan-hewan liar lain yang hidup menderita.
Berikutnya, kucing liar merupakan predator alami bagi hewan lainnya seperti burung, mamalia kecil, hingga reptil. Keberadaan kucing yang terlalu banyak akan berbahaya bagi ekosistem dan rantai makanan. Sebagaimana kita tahu bahwa segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, begitupula dengan jika ada salah satu spesies yang terlalu banyak, dapat memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap ekosistem lokal.
Dengan mengendalikan populasi kucing liar pemerintah dapat membantu keanekaragaman hayati dan menjaga ekosistem yang mana sangat penting bagi kelangsungan spesies lokal dan menjaga keseluruhan kesehatan lingkungan.
Lantas apa peran pemerintah dalam mengendalikan ledakan populasi kucing liar ini? Pemerintah bisa membuat kebijakan atau regulasi berkenaan dengan wajibnya steril bagi kucing rumahan apalagi yang tidak akan digunakan untuk pembiakan, selain itu pemerintah dapat membatasi penjualan kucing, sehingga masyarakat bisa lebih tertarik untuk mengadopsi daripada membeli.
Salah satu cara yang paling efektif dalam mengendalikan populasi kucing liar adalah  dengan melalui sterilisasi massal, beberapa pemerintah daerah telah melaksanakan program ini melalui pusat kesehatan hewan atau puskeswan di beberapa daerah. Puskeswan Tangerang Selatan, Jakarta, Surabaya, dan berbagai kota lain yang ada di Indonesia.
Pemerintah juga bisa bekerjasama dengan klinik hewan dan yayasan swasta untuk program steril gratis ini. Sehingga bisa memperluas jangkauan program sterilisasi hingga ke daerah daerah yang belum pernah diadakan program sterilisasi.
Pemerintah adalah penegak hukum yang sah sehingga pemerintah bisa melakukan pengawasan dan penegakan hukum untuk memastikan kepatuhan terhadap kebijakan dan regulasi. Pengawasan atau pemantauan bisa berfungsi untuk meninjau populasi kucing liar beserta meninjau klinik hewan dan penjual hewan agar terus sesuai dengan peraturan yang telah pemerintah tetapkan.
Selain itu diperlukan penegakan hukum terhadap oknum  baik individu maupun organisasi yang melanggar peraturan yang berkenaan dengan sterilisasi dan penjualan hewan.
Pemerintah dapat membuat kampanye dan mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya sterilisasi bagi kucing liar ini. Bagaimanapun pemerintah dan masyarakat adalah dua hal yang saling melengkapi sehingga dibutuhkan kepekaan satu sama lain untuk mecapai kesejahteraan.
Intinya peran aktif pemerintah dalam mencegah ledakan populasi kucing liar sangatlah dibutuhkan untuk melindungi kesehatan masyarakat, kesejahteraan hewan dan lingkungan. Dengan adanya dan diterapkannya kebijakan yang tepat, penegakan hukum serta edukasi masyarakat, dapat menciptakan kehayatian ekosistem lokal dan keseluruhan kehidupan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H