Di sudut pintu yang setia menunggu,
sepasang sandal dan sepasang sepatu,
berdampingan dalam diam yang pilu,
menanti langkah yang dulu satu.
Sandal terbiasa menjejak tanah,
menyusuri jalan tanpa resah,
bersama angin, debu, dan hujan,
menjadi saksi langkah yang ringan.
Sepatu berdiri dengan tegap,
melangkah di jalanan yang mantap,
menapaki mimpi, mendaki harap,
menjaga pijakan tetap kuat.
Mereka berdua saling menatap,
bertanya dalam hening yang senyap,
"Apakah kita akan terus seiring,
atau perlahan menjadi asing?"
Sandal tak takut terendam hujan,
sepatu terbiasa menahan beban,
dua dunia dalam satu ruang,
bersama namun kadang berjuang.
Hingga suatu hari langkah berpisah,
sandal tertinggal di beranda rumah,
sepatu berjalan di lorong megah,
mencari takdir, mengejar arah.
Namun dalam sunyi, dalam rindu,
mereka tetap saling menunggu,
karena di setiap perjalanan waktu,
ada jejak yang tak pernah berlalu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI