Mohon tunggu...
Dea
Dea Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Nothing but busy🤍 "Dunia terlalu indah untuk dilewatkan tanpa sebuah cerita visual. Mari berbagi makna dalam setiap kata yang berbisik."

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rintik waktu

27 Januari 2025   10:43 Diperbarui: 27 Januari 2025   10:43 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ada rintik waktu jatuh di jendela,  

menggenang di bening pagi yang hampa.  

Angin membawa bisik kenangan,  

tentang kisah yang terbang bersama awan.  

Aku mendengar sunyi bicara,  

tentang jejak-jejak yang hilang di belantara.  

Langkah kecil pernah menantang semesta,  

kini diam di balik tirai asa.  

Apa yang kaucari di ujung senja?  

Bukankah malam hanyalah jeda?  

Bintang yang kaurindu sejak lama,  

tersenyum redup di sela gulita.  

Rintik waktu, janganlah reda,  

ajarkan aku bagaimana menata,  

cerita-cerita yang belum sempurna,  

menjadi bait indah di pangkuan dunia.  

Jika esok adalah lara yang baru,  

biarlah hari ini kugenggam utuh,  

dengan doa yang melebur di kalbu,  

agar hidup terus menjadi peluk yang penuh.  

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun