Di bawah payung waktu aku berdiri,
Melindungi diri dari gerimis yang tak terlihat,
Hujan detik berjatuhan,
Membasahi langkah dalam jejak yang samar.
Payung ini, bukan sekadar pelindung,
Ia menyimpan rindu pada kenangan,
Melipat masa lalu dalam lipatannya,
Menyembunyikan luka dalam warna kelamnya.
Angin waktu berhembus kencang,
Kadang melipat sayap harapan,
Namun aku bertahan,
Bersandar pada tiang payung ini.
Ada saat ketika hujan berhenti,
Langit membiru, matahari menyapa,
Payung waktu terlipat perlahan,
Namun tetap kubawa, untuk hujan berikutnya.
Sebab waktu tak pernah benar-benar diam,
Ia bergulir, mengalir, kadang memukul.
Dan payung ini, saksi dari segalanya,
Menemani aku hingga akhir cerita.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI