Di bawah langit 28 Oktober yang memudar,
Terukir janji dari para pemuda berani,
Satu nusa, satu bangsa, satu bahasa,
Hari itu, Sumpah Pemuda menyala dalam hati.
Dengan lidah yang tak gentar berucap,
Mereka merangkai impian dalam bahasa,
Bahasa Ibu, bahasa jiwa, bahasa pemersatu,
Menggetarkan bumi nusantara, membelah batas.
Oktober membawa bulan bahasa yang teduh,
Merangkai kata-kata menjadi cermin bangsa,
Menyulam cerita, sejarah, dan cita-cita,
Dalam aksara yang kokoh, tak lapuk waktu.
Hari ini kita titipkan harapan baru,
Pada setiap kata, pada tiap rima dan sajak,
Agar sumpah itu terus hidup di dalam kalbu,
Menjadi kisah yang tak lekang, abadi sampai senja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H