Mohon tunggu...
Dea
Dea Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Nothing but busy🤍 "Dunia terlalu indah untuk dilewatkan tanpa sebuah cerita visual. Mari berbagi makna dalam setiap kata yang berbisik."

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Keajaiban di Ujung Doa

18 Oktober 2024   05:16 Diperbarui: 18 Oktober 2024   08:46 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di hening malam yang sunyi,  

Terselip bisikan dalam doa suci.  

Kata-kata teruntai, begitu lembut,  

Menyentuh langit, bawa hati yang khidmat.

Dalam doa, terhampar harap,  

Seperti bunga yang mekar tanpa lelah.  

Di setiap hela napas yang terucap,  

Tersimpan kekuatan dalam pasrah.

Kau tak selalu melihat jawaban,  

Namun angin yang sepoi membawa tanda,  

Bahwa doa-doa tak pernah hilang,  

Mengalun dalam waktu, tak pernah terlupa.

Kadang jawaban tiba dalam senyap,  

Seperti fajar yang perlahan menepi.  

Kadang jawaban hadir lewat detak,  

Detik demi detik yang tak terbeli.

Berdoa bukan sekadar memohon,  

Tapi membuka hati pada cahaya,  

Menggenggam keajaiban tak terucapkan,  

Dalam percaya, segalanya ada maknanya.

Di setiap doa, ada pelangi yang menunggu,  

Di balik awan, di balik birunya langit.  

Dan saat tiba waktunya,  

Keajaiban itu, menjelma nyata. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun