Mohon tunggu...
Dea
Dea Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Nothing but busy🤍 "Dunia terlalu indah untuk dilewatkan tanpa sebuah cerita visual. Mari berbagi makna dalam setiap kata yang berbisik."

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lensa bumi

15 Oktober 2024   18:32 Diperbarui: 15 Oktober 2024   18:37 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Melalui lensa yang hening, bumi bicara,  

Tentang hutan hijau yang kini terbakar bara,  

Laut biru yang dalam, kini menangis pudar,  

Di balik gambar, ada luka yang samar.

Langit pernah biru, kini diselubung abu,  

Gunung-gunung megah, berdiri kian bisu,  

Sungai yang mengalir, dulunya bersih dan suci,  

Kini membawa cerita limbah dan polusi.

Namun dalam setiap jepretan, harapan menyala,  

Di sela kehancuran, bumi tak sepenuhnya hampa,  

Ada tunas yang tumbuh di retakan tanah kering,  

Ada cahaya yang tersembunyi di balik awan menggiring.

Lensa bumi bukan sekadar saksi,  

Ia menyimpan suara yang perlu didengar pasti,  

Tentang kehidupan yang menunggu kita jaga,  

Tentang alam yang rindu pada cinta yang nyata.

Mari abadikan keindahan sebelum terlupa,  

Di setiap sudut, di setiap cerita,  

Agar nanti, saat kita melihat kembali,  

Kita tahu, bumi pernah mengajak kita peduli.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun