Aku adalah air, tenang dan lembut,
Mengalir di sela-sela waktu yang bisu.
Meredam amarah, menyembuhkan luka,
Dalam diamku, ada kehidupan yang tersimpan.
Namun engkau, api yang menyala,
Berkobar tanpa ragu, menari di atas angin.
Kau hangatkan malam, namun juga melahap,
Dalam nyalamu, ada gairah yang tak terpadamkan.
Kita berbeda, namun tak terpisahkan,
Aku mengalir, kau membara,
Aku menyejukkan, kau membangkitkan.
Tapi di tengah perbedaan itu, ada harmoni yang sunyi.
Saat kau membakar, aku datang membawa hujan,
Saat aku terdiam, kau datang memberi cahaya.
Kita adalah dua kekuatan, saling melengkapi,
Seperti siang dan malam, seperti awal dan akhir.
Mungkin aku tenang, dan kau penuh gelora,
Namun dalam persatuan kita,
Ada dunia yang terus berputar,
Menghidupkan mimpi-mimpi di
bawah langit yang sama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H