Di pagi sunyi yang masih segar,
Angin membawa pesan dari hutan liar,
Daun-daun berbisik, bercerita lirih,
Tentang pohon-pohon yang hilang, tak lagi berdiri gigih.
Sungai mengalir, dulu jernih bagai kaca,
Kini keruh, menanggung beban manusia,
Ikan-ikan kecil berenang tanpa arah,
Di air yang pernah sejuk, kini penuh resah.
Langit biru yang dulu cerah terbentang,
Tertutup asap, tangisnya tak pernah hilang,
Burung-burung tak lagi bernyanyi riang,
Hanya sunyi, membisu di cakrawala yang lapang.
Bumi menangis, tapi kita tak mendengar,
Alam merintih, tapi kita tak sadar,
Haruskah hutan meranggas, lautan kering,
Sebelum kita belajar menjaga yang paling penting?
Mari rengkuh kembali tangan ibu pertiwi,
Rawat dengan cinta, dengan hati yang murni,
Untuk anak cucu yang akan datang,
Agar bumi tetap hijau, tetap terang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H