Dalam hening malam, aku merangkai kata,
Meraba ruang di antara kita,
Kata-kata yang tak pernah terucap,
Namun berbisik lembut dalam setiap detak.
Aku menulismu dalam setiap tarikan napas,
Melukismu di kanvas hatiku yang basah,
Setiap goresan adalah tanda,
Bahwa engkau, selalu ada.
Dari celah-celah waktu yang bergulir,
Kau hadir, bagai bayangan takdir,
Menyapa dengan senyummu yang teduh,
Mengisi hari-hariku yang sempat rapuh.
Dariku untukmu, tak hanya sebatas kata,
Namun doa yang tak putus dipanjatkan pada-Nya,
Semoga kau temukan cahaya yang kausebut,
Dalam setiap langkah yang kau tempuh.
Biarkan angin membawa pesan ini,
Ke tempat hatimu berdiam sunyi,
Dariku, untukmu,
Hanya untukmu, selamanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H