Dalam sunyi malam yang tak berbintang,
Kulangkahkan kaki ke lorong tak berujung,
Dimana waktu berputar tanpa henti,
Menyimpan kisah yang tak terucap.
Langit kelam menjadi saksi,
Gemuruh waktu dalam diam,
Menyusuri kenangan yang terpendam,
Di setiap tikungan, ada rindu yang tertinggal.
Wajah-wajah samar berlalu,
Dalam bayang-bayang yang pudar,
Mereka berbisik tentang masa,
Yang telah usang, namun tak pernah hilang.
Di ujung lorong, ada cahaya,
Mengajak pulang ke tempat asal,
Namun hati ini enggan,
Ingin tetap terjebak di pelukan waktu.
Lorong waktu, oh, betapa kau setia,
Menjaga setiap detik yang pernah ada,
Meski langkahku tertatih,
Kau tetap mengiringi dalam kesendirian yang abadi.
Tak ada akhir dalam perjalanan ini,
Hanya kisah yang berulang dalam senyap,
Lorong waktu, biarlah aku tinggal,
Hingga kutemukan diriku dalam tiap putaranmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H