Mohon tunggu...
Dea
Dea Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Nothing but busy🤍, berimajinasi lah hingga imajinasi mu berkembang menjadi lautan lepas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan Tangisan

21 Agustus 2024   17:33 Diperbarui: 21 Agustus 2024   17:35 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan turun dalam sunyi malam,

Menghapus jejak-jejak luka yang kelam,

Setiap tetesnya bagai tangisan pilu,

Meresapi bumi dengan rasa sendu.

Di bawah langit yang muram dan kelabu,

Tangisan langit merintih tanpa jemu,

Mengalirkan rasa yang tak terucap,

Menyapu segala yang pernah terlelap.

Air mata bercampur dalam hujan,

Meleburkan kesedihan yang terpendam,

Dalam setiap gemuruh, ada kesaksian,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun