Di bangku tua aku duduk, termangu
Di antara buku-buku yang dulu kukagumi,
Aku mahasiswa jompo, di persimpangan waktu
Menanti detik-detik terakhir keangkuhan diri.
Gelak tawa kampus yang dulu riang
Kini terdengar samar, jauh di balik kenangan,
Langkah-langkah kaki yang pernah tegas
Kini gemetar, melambat, menanti reda.
Dulu kupikir dunia ini milikku,
Kuingat semua teori, semua argumen,
Tapi kini dunia terasa sempit,
Hanya ruang kosong, sunyi tanpa teman.
Bukan fisik yang tua, bukan raga yang layu,
Tapi semangat yang perlahan terkikis waktu,
Di antara ujian dan skripsi yang tak kunjung selesai,
Aku tersesat dalam labirin tanpa ujung, tanpa terang.
Tapi meski letih, aku tak ingin menyerah,
Aku mahasiswa jompo, tapi hatiku tak lumpuh,
Masih ada mimpi yang tersisa dalam senja,
Dan dengan sisa tenaga, kuharap bisa tiba di sana.
Meski usia terus merangkak perlahan,
Dan dunia kampus makin terasa jauh,
Aku mahasiswa jompo yang takkan menyerah,
Hingga akhir kisah, aku tetap berjuang, mencari arah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H