Mohon tunggu...
Dea
Dea Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Nothing but busy🤍, Penulis lepas yang gemar mengeksplorasi kata kata unik dan yang tak terduga serta membawa perspektif segar dalam setiap tulisan, Mari berbagi kisah dan inspirasi bersama!"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kenangan

9 Agustus 2024   18:27 Diperbarui: 9 Agustus 2024   18:30 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kala lembayung merona di ufuk barat,  

Kusematkan doa di antara helai-helai angin,  

Membawa rindu yang tak pernah padam,  

Pada bayang-bayang kenangan yang abadi.

Kehidupan bagaikan arus sungai yang tiada henti,  

Mengalir, melintasi cadas dan bebatuan,  

Setiap riak adalah cerita yang tak pernah sama,  

Meski pada akhirnya, semua menuju ke arah yang sama.

Di bawah bayang-bayang sebuah kenangan,  

Kupetik hikmah dari setiap perpisahan,  

Bahwa hidup ini hanyalah persinggahan,  

Di mana kita belajar mencintai dan mengikhlaskan.

Malam yang hadir setelah senja,  

Bukanlah tanda akhir,  

Namun lembaran baru yang harus kita isi,  

Dengan harapan, doa, dan cinta yang tulus.  

Hidup ini, meski penuh liku dan kehilangan,  

Tetaplah indah bagi mereka yang mampu bersyukur,  

Karena di balik setiap luka dan duka,  

Tersembunyi makna yang hanya bisa dipahami oleh hati yang tenang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun