Andini menutup telinganya, berusaha menghalau suara itu. Tapi semakin ia mencoba, semakin keras suara itu terdengar. Dalam keputusasaan, ia berlari keluar dari rumah, meninggalkan pintu terbuka lebar. Hujan masih turun deras, membasahi tubuhnya yang gemetar ketakutan.
Saat pagi tiba, Andini ditemukan oleh tetangganya di depan pintu rumah. Mereka membawanya masuk dan berusaha menenangkannya. Namun, Andini tidak pernah sama lagi. Setiap malam, ia selalu mendengar suara bisikan itu, suara dari dia yang tak kasat mata.
Dan sejak malam itu, Andini tahu bahwa ada sesuatu yang selalu mengikutinya, sesuatu yang tak terlihat, tapi selalu ada di sana.