Mohon tunggu...
Dea
Dea Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi - Pencinta kata yang berbisik

Nothing but busy🤍 "Penggemar kata-kata yang mengalir dalam rima dan makna. Menuliskan puisi sebagai bentuk suara hati, merangkai setiap baris untuk menghidupkan keindahan dan perasaan yang tersembunyi. Temukan jejak cerita, cinta, dan renungan dalam tiap sajak yang kutulis. Mari berbagi makna dalam setiap kata yang berbisik."

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lika Liku Hidup Menjadi Manusia

26 Juli 2024   20:07 Diperbarui: 26 Juli 2024   20:13 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah gemuruh dan riuh semesta,

Lahir kita, insan dengan cita.

Berjalan di lorong penuh teka-teki,

Mencari makna, meniti mimpi.

Ada tawa yang menghias pagi,

Ada tangis yang mengiringi malam hari.

Setiap jejak langkah terukir cerita,

Dalam suka dan duka, kita belajar dewasa.

Di puncak harapan, kita menatap bintang,

Namun sering jatuh dalam lubang kepedihan.

Tetap berdiri, meski terhuyung,

Menggenggam harapan dalam genggaman tangan.

Lika-liku hidup mengajarkan kita,

Bahwa pelangi datang setelah hujan reda.

Bahwa kekuatan tersembunyi dalam luka,

Dan cinta menghangatkan jiwa yang beku.

Di balik kabut dan misteri waktu,

Kita temukan arti menjadi manusia.

Menerima yang tak sempurna,

Dan terus berjuang, tanpa menyerah.

Hidup adalah tarian penuh warna,

Di atas kanvas bernama dunia.

Dengan setiap sapuan, kita lukis cerita,

Lika-liku yang membuat kita merasa.

Lika Liku Hidup Menjadi Manusia,  

Adalah perjalanan tak terduga.  

Dalam segala yang kita lewati,  

Kita temukan diri sejati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun