Mohon tunggu...
Dea
Dea Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi - Pencinta kata yang berbisik

Nothing but busy🤍 "Penggemar kata-kata yang mengalir dalam rima dan makna. Menuliskan puisi sebagai bentuk suara hati, merangkai setiap baris untuk menghidupkan keindahan dan perasaan yang tersembunyi. Temukan jejak cerita, cinta, dan renungan dalam tiap sajak yang kutulis. Mari berbagi makna dalam setiap kata yang berbisik."

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Suara Merdu Alam

24 Juli 2024   04:10 Diperbarui: 24 Juli 2024   04:13 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam hening pagi yang sejuk dan syahdu,  

Angin berbisik lembut pada dedaunan hijau,  

Nyanyian burung merdu mengiringi fajar,  

Menyapa dunia dengan melodi yang segar.

Gemercik air sungai mengalir pelan,  

Menghapus segala gundah dan beban,  

Suara alam yang tulus dan murni,  

Mengajarkan tentang damai sejati.

Gemuruh ombak di pantai yang jauh,  

Seperti irama hati yang berayun lambat,  

Di bawah langit biru yang megah,  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun